Ando menduduki kursi kebesarannya dan segera memeriksa berkas yang harus dia selesaikan hari ini, karena waktunya semakin sedikit Ando harus bekerja ektra agar berkas itu tidak ada kesalahan. Sedangkan Ciya sibuk mengurus pekerjaan Rachel untuk mengatur ulang jadwal metting akibat keterlambatan tadi.
Ciya bahkan harus menelfon para investor dan meminta agar bisa mengganti jam pertemuan, selain itu Ciya juga harus meneliti berkas-berkas yang akan dia serahkan ke pada bossnya.
Ciya sangat lelah bekerja sebagai sekertaris menurutnya itu sangat memaksakan dirinya dan tidak cocok untuk jiwa magernya, ketika ada orang yang ingin bertemu dengan bosnya maka Ciya harus berdiri menyambut mereka lalu menelfon bossnya untuk menanyakan apakah boleh ada orang yang masuk ke ruangannya, belum lagi Ciya harus berjalan ke ruang bosnya mengantar berkas ini dan itu karena para karyawan akan menitipkannya ke pada Ciya, jadi mau tak mau Ciya harus masuk ke ruangan bosnya memberikan berkas itu.
"kalo gini terus sebulan jadi tulang kali gue" ucap Ciya sambil mengetik beberapa pertemuan di laptop nya
"sumpah ye kak Rachel kok betah sih" ucap Ciya heran pasalnya dia yang baru menjadi sekertaris beberapa jam saja sudah banyak mengeluh apalagi Rachel yang sudah hampir 3 tahun ini
Waktu menunjukkan pukul 5 sore tandanya semua pekerjaan kantor akan berakhir begitu pula dengan Ando yang sudah menutup laptop di hadapannya sungguh hari ini sangat melelahkan untuknya.
Segera Ando berjalan keluar untuk menemui Ciya dan pulang, tubuhnya saat ini benar-benar perlu di guyur air, namun saat Ando ingin menuju meja Ciya dia melihat ada seorang laki-laki yang sedang berbicara dengan Ciya namun Ciya tidak memperhatikan laki-laki itu melaikan mengabaikannya.
Karena penasaran Ando berjalan mendekati mereka dan Ciya yang menyadari itu langsung berdiri dan merapikan mejanya, Sedangkan laki-laki itu hanya diam menundukkan kepalanya.
"bos saya sudah siap" ucap Ciya yang selesai merapikan meja dan membawa beberapa barang miliknya
"ayo" jawab Ando kemudian meninggalkan laki-laki tadi sendirian
"lo pasti bakalan hancur" ucap laki-laki itu memandang Ciya dan bosnya yang sudah mulai menjauh lalu menghilang
Ando dan Ciya hanya saling diam tak ada kata yang mereka ucapkan, bahkan sampai di rumah Ciya langsung izin ke kamarnya. Ando yang melihat sedikit perubahan pada Ciya merasa sedikit aneh kemudian setelah sampai di kamar Ando menelfon Argi untuk menanyakan sesuatu.
"lo Cari tau tentang orang yang namanya indra felistio yang kerja di kantor gue nanti malam harus sudah ada"
"aelah bang baru juga istirahat, besok aja gimana?" tawar Argi di telfon
"nanti malam dan mobil tesla ada di depan rumah lo" jawab Ando lalu mematikan telfonnya sepihak, sedangkan Argi yang mendengar itu berteriak senang karena mobil itu bisa dia dapat tanpa perlu membeli sendiri.
Ando memang sangat royal apalagi jika kepada keluarganya sendiri, menurutnya tak ada gunanya uang kalau tidak di gunakan untuk membuat orang lain bahagia.
Keadaan rumah Ando masih sama yaitu sepi tak ada keributan apapun itu yang ada di fikiran mom Ca, saat ini mom Ca ada di dalam rumah Ando tanpa sepengetahuan Ando. Karena jika mom Ca memberi tahu Ando pasti Ando akan mengatakan bahwa dia yang akan pergi kerumah momnya.
Ciya yang sedang memasak bersama beberapa bibi di kejutkan dengan kedatangan ibu dari bossnya, para maid langsung menunduk hormat sedangkan Ciya kebingungan dan akhinya memutuskan ikut tunduk hormat juga.
Ciya merasa sangat tidak enak dengan ibu bossnya karena saat ini dia hanya mengenakan baju santai berlengan pendek dan celana kain pendek sedangkan ibu bosnya mengenakan baju sopan yang bisa Ciya pastikan itu rancangan milik ibu bosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO (COMPLETED)✓
FanficMencakup kehidupan dua orang berbeda gender itu di usia dewasa dengan kerinduan yang mendalam. Ciya si gadis yang mencoba untuk bekerja di salah satu perusahaan ternama di negaranya untuk menjadi seorang HRD justru terjebak dengan bossnya yang merup...