Argi memarkirkan mobil mereka di sebuah rumah yang sangat besar terlihat dari pilar-pilar rumah itu sangat terlihat baru bahkan rumah ini ada 3 lantai dan taman yang luas ketika mereka memasukinya.
Ando membukakan pintu untuk Ciya begitu juga Argi yang membukakan pintu untuk Elin, Ando mengajak Ciya masuk ke dalam rumah itu yang di rancang menggunakan teknologi masa kini. Ando mengatur sebuah kode di depan pintu namun Ciya dan Elin tak mengerti apa yang sedang di lakukan Ando sedangkan Argi hanya diam melihat abangnya yang menekan beberapa tombol karena Argi mengetahui jika tombol itu seperti pengganti kunci agar tak sembarang orang bisa masuk ke dalam rumah sama seperti yang ada di rumah keluarga besarnya.
Pintu terbuka lebar yang langsung di sambut dengan ruang tamu super luas dan ruangan ini di dominasi warna gold dan putih, terdapat banyak hiasan di sudut-sudut ruangan dan di sana terpampang jelas sebuah foto beserta bingkai yang hampir memenuhi dinding itu.
"ini rumah kita" ucap Ando ketika melihat Ciya yang kaget ada foto dirinya dan Ando ketika berfoto di acara pernikahan Rachel dan Elang
"hahh?" jawab Ciya masih tak percaya dengan mulut menganga
"rumah ini sudah kakak siapin sejak kamu jadi asisten kakak" jawab Ando memeluk Ciya
"tapi ini terlalu besar kalau Cuma berdua kak" ucap Ciya memandang rumah ini
"nanti ada mereka dan yang lainnya" jawab Ando mengelus perut Ciya kemudian mengecupnya sebentar
"tapi apa enggak berlebihan kak?" tanya Ciya masih sedikit ragu
"nanti ada maid yang bantuin kamu sayang, jadi kamu enggak terlalu repot" jawab Ando dengan tulus
"terimakasih kak" ucap Ciya karena hanya itu yang mampu di ucapkannya
"fotonya yang itu dulu nanti kakak ganti sama foto pernikahan kita" ucap Ando terkekeh dan di balas kekehan juga oleh Ciya
"berasa dunia milik berdua yah, yang lain mah ngontrak" ucap Argi menyindir karena dia hanya bisa memperhatikan Calon pengantin itu sedari awal
"mangkanya Cari istri" ucap Ando sarkas
"sudah ada" jawab Argi mengejutkan mereka semua yang ada di dalam rumah
"siapa Gi? Gak bilang-bilang lo ya" ucap Elin dengan raut bingung
"elo" jawab Argi mentap Elin sedangkan yang di tatap hanya diam mengalihkan pandangannya ke arah lain selagi menahan senyumnya
"kayaknya ada yang mau nyusul punya baby nih" ucap Ciya menggoda Elin
"apaan sih bumil macem-macem aja omongannya" jawab Elin pura-pura marah
"sudah sekarang kita ke kamar aja, di lantai 1 ada kamar yang bisa kalian pake" ucap Ando pada Argi dan Elin
"gue sama dia?" tanya Elin menunjuk dirinya sendiri dan juga Argi yang kini tersenyum senang karena abangnya tau apa keinginannya
"lo mau di kamar pembantu?" tanya Ando pada Elin dan di balas gelengan oleh nya
"ya udah sama Argi aja, lagian ada sofanya lo bisa suruh si curut ini tidur di sofa" ucap Ando kemudian meninggalkan mereka berdua dan berjalan ke lantai 2 tempat dimana kamarnya berada, sedangkan Ciya hanya mengikuti saja sebab dirinya tak tahu seluk-beluk rumah ini yang terlalu luas dan banyak ruangannya.
Mereka akhirnya menghabisnya malam di rumah baru itu sedangkan para keluarga yang baru datang langsung di bawa ke hotel Ando, orang tua mereka memilih untuk menginap di rumah Argi hingga acara pernikahan selesai di laksanakan.
Besok adalah hari pernikahan mereka sedangkan Ciya dan Ando sama sekali tidak tau bagaimana konsep yang akan mereka pakai bahkan Ciya tak ada fitting baju pengantin hanya saja mereka sempat memesan sebuah cincin yang akan di ukir sedemikian rupa namun belum di coba oleh Ciya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO (COMPLETED)✓
FanficMencakup kehidupan dua orang berbeda gender itu di usia dewasa dengan kerinduan yang mendalam. Ciya si gadis yang mencoba untuk bekerja di salah satu perusahaan ternama di negaranya untuk menjadi seorang HRD justru terjebak dengan bossnya yang merup...