Ciya dan Ando kini sudah siap dengan pakaian formal mereka Ciya mengenakan atasan berwarna putih dengan rambut yang di ikat kuda di padukan dengan rok span hitam, Ando bahkan sudah mengomel menyuruh Ciya untuk ganti namun Ciya tetap kekeh untuk tetap memakainya.
Akhirnya mereka tiba di ruang metting tentunya dengan penjagan ketat di luar ruangan, Ciya duduk tepat di samping Ando yang kini duduk di tengah meja. Ando menjelaskan beberapa masalah tentang bisnis kali ini Ciya hanya mampu mendengarkan dan mengamati walaupun sejujurnya dia tak terlalu tentang masalah bisnis.
Kini metting telah selesai Ando mengajak Ciya agar segera ke mansion karena hari sudah semakin gelap dan tubuh mereka perlu istirahat, masih tetap dengan penjagaan dari para bodygard Ando masuk ke dalam mobil bersama Ciya. hingga sampai di mansion mereka benar-benar mengistirahatkan tubuh mereka hingga makan malam tiba.
"kak? Ayo bangun" panggil Ciya yang sudah selesai mandi
"kak?? Ciya laper, perutnya bunyi-bunyi" ucap Ciya lagi sambil terus memaggil Ando namun tak kunjung bangun
Ciya akhirnya menyerah dan memikirkan Cara lain agar Ando segera bangun hingga otaknya mengidekan suatu hal yang menurut Ciya cukup ekstrim di lakukan namun ini jalan terakhirnya.
Cupp'
Ciya mengecup bibir Ando dengan gemas namun ketika hendak menjauhkan wajahnya Ando jutru memeluk Ciya hingga terjatuh di atasnya, bahkan Ando sudah menjelajahi bibir Ciya yang terasa manis hingga akhirnya Ciya kehabisan nafas dan memukul dada Ando.
"huhhhh" Ciya menarik nafas sebanyak-banyaknya seakan oksingen akan habis
"kakak kebiasaan deh" ucap Ciya yang yang sudah bisa mengatur nafasnya
Ando yang memperhatikan itu pun tertawa lucu apalagi wajah Ciya yang menjadi merah manambah kesan manis dan seksi dengan baju tidur yang Ciya kenakan sekarang walaupun tidak terbuka namun mata Ando seakan bisa menerawangnya.
"kenapa hhmm?" tanya Ando yang sudah duduk memeluk Ciya dari belakang
"laper kak" jawab Ciya memajukan bibirnya gemas, kemudian suara perut keroncongan Ciya berbunyi Ando yang mendengar itu jadi terkekeh dan segera pergi mandi kemudian mengajak Ciya makan
Di meja makan semua makanan tersedian sangat banyak bahkan Ciya sampai bingung ingin memakan yang mana semua terlihat pikir Ciya, akhrinya dirinya mengambil 2 menu yang terlihat enak dan memakannya begitu juga dengan Ando yang kini sudah mulai memakan makananannya.
Setelah kenyang mereka kembali ke kamar Ando yang paling mewah di antara kamar lainnya, dan memang hanya ada 1 kamar besar di lantai 2 sedangkan kamar lainnya berada di lantai 1.
"kakak mau langsung tidur?" tanya Ciya ketika melihat Ando sudah baring di atas ranjang
"rencananya, tapi belum ngantuk" jawab Ando seadanya
"jalan-jalan ke sana yuk kak" tunjunk Ciya pada pusat kota yang cukup jauh dari balik jendela tranparan Ando
"besok malam ya, sekarang kita istirahat dulu" jawab Ando sambil memjamkan matanya
"iya kak" jawab Ciya kemudian ikut membaringkan tubuhnya di samping Ando
Merasa pergerakan dari Ciya, Ando membuka matanya dan manarik Ciya ke dalam pelukannya meletakkan hidungnya di leher Ciya dan mengendusnya, Ciya hanya terkekeh geli mendapatkan perlakuan itu dari Ando.
"geli kak" ucap Ciya sambil terkekeh dan menggerak-gerakkan kepalanya agar Ando melepaskannya
"boleh ya?" tanya Ando ambigu
"boleh apa kak?" tanya Ciya bingung karena tak mengerti arah pembicaraan Ando
"jawaba aja boleh" ucap Ando yang semakin menciumi leher Ciya hingga terkikik
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO (COMPLETED)✓
FanfictionMencakup kehidupan dua orang berbeda gender itu di usia dewasa dengan kerinduan yang mendalam. Ciya si gadis yang mencoba untuk bekerja di salah satu perusahaan ternama di negaranya untuk menjadi seorang HRD justru terjebak dengan bossnya yang merup...