Hari berganti minggu hingga 3 bulan sudah Ciya bekerja bersama dengan Ando, Rachel dan Elang yang sudah melangsungkan pertunangan 2 bulan lalu dan akan melanjutkan pernikahan sekitar 5 bulan lagi. Begitu juga pekerjaan di singapura yang sudah di selesaikan oleh Ando dan juga Ciya saat Elang Rachel masih di masa cuti.
Ando juga beberapa hari lagi akan kembali ke prancis dan Ciya kemungkinan akan tetap tinggal di jakarta menjadi asistennya Argi, karena bossnya tak berbicara jika Ciya akan ikut untuk ke prancis.
Sore ini Ciya berencana untuk berjalan-jalan bersama dengan Elin sebab beberapa waktu lalu Elin mengajak Ciya jalan namun tak bisa. Ciya sudah berada di salah satu toko makanan yang cukup terkenal di jakarta kemudian memesan beberapa jenis dan meminta untuk di take away. Hari ini sebelum jalan dengan Elin dia akan menjemput Elin di gedung SM sekalian bertemu dengan teman-teman dancenya dulu.
Seusai Ciya masuk ke dalam taksi dirinya menelfon Elin jika dia sudah berada di perjalanan dan meminta Elin tidak mengatakan apapun pada teman-teman dancenya sebab Ciya ingin memberikan kajutan.
Ciya menyapa beberapa pegawai SM terutama kak sisil yang sudah lama tidak dia temui, dan langsung menuju ruangan di mana Elin beserta teman-temannya berada.
"dorrrrr" teriak Ciya ketika membuka pintu ruangan, semua orang ada di dalam pun terkejut bukan main terutama Elin yang langsung melempar Ciya dengan botol minuman yang di bawanya.
"Ciya......" teriak teman-teman Ciya dengan semangat dan langusng berlari menubruk tubuh kecilnya bahkan dia perebutkan oleh 7 orang sekaligus
"woy gue pengep" teriak Ciya berusaha melepaskan pelukan teman-temannya
"hoohh, mau mati gue" ucap Ciya mengambil nafas sebanyak-banyaknya
"lo kok gak bilang kalau mau ke sini?" tanya jeno
"kejutan dong" jawab Ciya tersenyum
"nih gue bawain maknan, tapi gak disini makannya" ujar Ciya kemuan berjalan keluar ruangan di ikuti dengan Elin dan yang lainnya. Ciya membawa mereka ke kantin yang kusus untuk anak didikan SM.
"lo belum pulang ya Cy?" tanya Elin karena melihat Ciya masi mengenakan pakaian kantornya
"he'em kalo pulang ntar kelamaan" jawab Ciya sambil menyajikan makanannya
"tiap hari gini gak papa kok Cy, gue bisa hemat uang makan" ucap mark seenaknya sambil mencomot kentang di depannya
"noh ada chenle si sultan, pabriknya bisa kali dia beli" jawab Elin menunjuk chenle yang memang berasal dari keluarga kelas atas
"iya ntar gue beli pabriknya" ucap chenle menjawab Candaan teman-temannya
Mereka semua makan dengan gembira dan tak terasa hari semakin gelap dan akhirnya Ciya serta Elin memutuskan untuk pergi. Elin mengajak Ciya ke salah mall untuk membeli baju karena mereka akan pergi ke club, sebenarnya Ciya sangat malas untuk ke tempat bising itu namun karena dirinya sedang ingin mencari hiburan Ciya menyetujui ide dari Elin.
Ciya memilih baju dengan belahan dada rendah berwarna navy yang panjangnya hanya sampai satu jengkal atas lututnya, sangat pas di tubuh langsing Ciya sedangkan Elin memilih dres ketat berwarna merah maroon yang lebih membentuk tubuhnya. Dengan segera mereka menganti baju dan menutupi tubuh mereka masing-masing dengan jaket yang mereka beli bersama baju yang mereka kenakan.
Akhirnya mereka mendapat telfon dari teman Elin yang akan menjemut mereka jika dia sudah ada di parkiran dengan segera Elin dan Ciya berjalan ke arah parkiran dan menuju club yang biasanya hanya di datangi oleh para petinggi negeri atau artis-artis kalangan atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO (COMPLETED)✓
FanfictionMencakup kehidupan dua orang berbeda gender itu di usia dewasa dengan kerinduan yang mendalam. Ciya si gadis yang mencoba untuk bekerja di salah satu perusahaan ternama di negaranya untuk menjadi seorang HRD justru terjebak dengan bossnya yang merup...