18

168 6 0
                                    

Pagi ini resort di hebohkan dengan Elin yang meneriaki nama Ciya karena bahkan Argi yang masih tertidur pun akhirnya terbangun menemui si pembuat onar.

"woy bisa diem gak lo?" teriak Argi yang baru keluar dari kamar bahkan matanya masih belum terbuka sepenuhnya

"Argiii, Ciya gak ada di kamarnya" ucap Elin menatap Argi dari lantai satu karena Elin memang tidur di lantai 1 sedangkan Elang mengalah dengan Ando dan memilih tidur di lantai 2

"lu kenapa sih gak bisa kehilangan buntut Ciya sedikitpun! Heran gue, dia ada noh sama bang Ando di kamar yang semalem" jawab Argi dengan kesal

"maaf, gue fikir Ciya hilang lagi" ucap Elin menunduk, dirinya benar-benar takut jika Ciya menghilang lagi.

"sekarang mending lo balik ke kamar siap-siap, kita pulang jam 12 siang nanti" jawab Argi lalu meninggalkan Elin yang masih diam di tempatnya

Elin sebenarnya merasa tak enak dengan Argi sebab mereka baru kenal dan Elin justru sudah banyak membuat kesalahan atau bahkan banyak memembuat Argi kesal seperti membangunkannya pagi ini dengan teriakannya. Akhirnya Elin memutuskan untuk kembali ke kamar untuk segera mandi dan bersiap-siap.

Di saat Elin dan Argi sudah bangun lain halnya dengan 2 insan berbeda jenis kelamin ini, Ando dan Ciya bahkan semakin nyanyak tertidur dengan memeluk satu sama lain, bahkan guling pembatas mereka sudah terjatuh di bawah ranjang.

Namun matahari yang mulai tinggi menggangu tidur mereka berdua terutama Ando yang tangannya sedikit pegal karena di jadikan bantal oleh Ciya, entah bagaimana bisa posisi mereka jadi seperti pagi ini padahal saat ingin tidur semua baik-baik saja.

Ando bahkan tak berniat membangunkan Ciya dirinya justru sibuk memandangi wajah Ciya yang terlihat sangat Cantik tanpa memakai make up, sungguh dirinya merindukan gadis kecilnya ini.

"eugghhhh" gumam Ciya sebelum akhirnya membuka matanya

"Selamat pagi" sapa Ando tiba-tiba membuat Ciya langsung membuka matanya lebar dan dirinya langsung terduduk setelah mengetahui posisinya yang lancang memeluk bosnya.

"kenapa?" tanya Ando yang melihat Ciya terkejut

"maaf, saya tadi peluk boss" jawab Ciya dengan wajah bantalnya namun saat ini tingkat kesadarannya sudah full, permintaan maaf Ciya hanya di balas anggukan oleh Ando walaupun sebenarnya yang memulai memeluk adalah Ando.

"siap-siap, kita akan pulang jam 12 siang ini" ucap Ando lalu berjalan ke arah pintu menuju ke luar

"nanti ada yang antar baju kamu" sambung Ando sebelum menutup pintu kamar

Sementara Ciya hanya menatap pintu itu dengan tatapan kosong, dan heran kenapa bosnya menjadi orang yang aneh.

Disaat Elin dan Ciya sibuk bersiap-siap lain halnya dengan Ando dan Argi yang bertemu di Cafe seberang untuk mengobrol santai, Cafe ini terlihat tidak begitu ramai karena Ando dan Argi mengambil tempat di bagian private room.

Banyak hal yang di ceritakan oleh Argi terntang Ciya selama perjalan mereka ke bali, bahkan sesekali Argi terbatuk karena terlalu semangat tertawa. Ando yang mendengar cerita Argi hanya mempu tersenyum walaupun beberapa kali tetekeh mendengar bagaimana kelakuan gadisnya itu.

Dan akibat kejadian kemarin malam Ando sampai gagal memberikan kejutan yang dia rencanakan untuk Ciya, karena siang ini mereka harus segera kembali ke kantor mengurus berbagai masalah yang ada di sana.

Hampir 2 jam mereka berbicara di Cafe akhirnya Ando mengajak Argi untuk segera kembali, karena takut kedua wanita ini akan mencari mereka. Sampai di resort Ando dan Argi langsung kembali ke kamar masing-masing, namun Ando tak menemukan Ciya di kamarnya mungkin di dapur pikirnya.

CEO (COMPLETED)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang