GDM : 13

10.8K 535 2
                                    

"Kamu kenapa?". Sana mengalihkan padangannya dari ponsel miliknya ke raden.

"Ini by, brand tas kesukaan aku ngeluarin produk terbaru. Lucu banget". Raden menghela nafas pelan, diusapnya pucuk kepala sana kemudian ia berjalan kesofa dan merebahkam tubuhnya disana. Cara sana membangunkan tidurnya memang tiada duanya.

"Ih kok aku ditinggal, baby mau liat gak tasnya gimana? Ini nih aku kasih tau". Raden menatap malas layar ponsel sana yang menampilkan tas berwarna putih itu.

"Credit card akukan ada di kamu". Ucap raden seakan tau maksut wanita dihadapanya ini. Senyum menghiasi bibir sana.

"Makasih sayang". Sana menghadiahi kecupan dipipi raden. "Kamu mau dimasakin apa hari ini?".

"Pengen daging kambing". Sana mengangukkan kepalanya. Ia segera beranjak dari duduknya dan kembali berkutat dengan dapur.

Kebetulan ada persediaan berbagai daging di lemari pendingin, semenjak raden sering menginap di aprtement miliknya sana semakin rajin mengisi persediaan makanan.

Setelah tiga menu tersedia di meja dan ia juga membuat jus nanas takut raden terkena kolesterol. Segera ia beranjak kekamar mandi, setelah selesai dengan aktivitasnya di kamar mandi ia memakai kaos oversize hingga nyaris mencapai lututnya.

"Gak usah makek celana deh". Ucapnya, ia segera memakai skincare dan bodycare rutinya.

Berjalan kearah sofa, rupanya kekasihnya tengah tertidur dengan nyenyak disana. Bukannya membangunkan raden, sana ikut bergabung dengan raden memeluk tubuh besar lelaki itu.

Sana mengambil ponsel milik raden dan membuka aplikasi instagram laki-laki itu. Tanganya tertuju pada ikon pesan dipojok kanan atas. Ia mendengus kesal melihat puluhan DM dari wanita, bahkan ada pula dari laki-laki. Kekasihnya ini memang potensial baik dari kalangan lurus hingga belok.

"Gak bisa dibiarin nih". Sana menarik raden agar tidur menghadapnya. Raden menggeliat, "tidur lagi by". Raden memeluk tubuh kecil sana, senyum dibibir sana kian merekah. Ia segara membuka kamera dan mengarahkan kewajah sana dan kemudian kearahnya.

"Mampus".

"By, bangun yuk udah jam 10 loh". Raden tak berkutik sama sekali.

Deringan telfon dari hp raden mengagetkan sana.

"Halo tante"

"Sana, nak raden kemana?"

"Ini lagi sama sana tante, by bangun ini mama telfon". Raden menggeram pelan, ia mengambil alih ponsel

"Kenapa ma?"

"Astaga anak ini, kamu tuh ya le belom sah juga udah tidur dirumah anak gadis orang. Mbok ya Cepet-cepet di jadiin nak sananya". Cerocos mama raden, sana yang mendengernya tetawa geli.

"Iya ma segara".

"Mama mau minta tolong beli bahan buat acara lusa ya le mau ada arisankan dirumah kita". Pinta mamanya

"Ma.."

"Minta temenin nak sana ya, yaudah mama tutup". Raden mengehela nafas pelan

"Iya nanti aku temanin, udah sana mandi kamu by bajunya udah aku siapin". Raden mencium kening sana dan segera beranjak untuk mandi.

Sementara sana asik melihat berbagai DM yang mengeluhkan kepatah-hatiannya.

Pasti ceweknya deh yang buat, dih cantik juga enggak

Alay banget deh pacarnya

Aduh gak lama juga bakal putus nih

Gak cakep juga pacarnya

Ih mau banget apa ceweknya ngepublis gitu

Geli banget ceweknya

"Nyebelin banget sih".

"Kenapa?". Tanya raden yang tiba-tiba sudah berdiri dibelakangnya

"Cepet banget kamu mandinya by" raden bergumam, "ini nih fans kamu nyebelin". Raden mengerutkan dahinya, ia melihat ke layar ponsel miliknya kemudian terkekeh pelan.

"Udah gak usah dipikirin, yuk makan".

****

maaf banget lama

See you guys 💜

Gold Digger And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang