Berawal dari ketidaksengajaan
💰💰💰💰
"paman". Gadis kecil berumur 5 tahun berlari kearah raden dan sana, sekaligus menyadarkan sana dari lamunanya.
"Hai sayang". Raden menggendong tasya yang dibalas ciuman dipipi kiri raden
"paman kenapa lama sekali? Padahal paman udah janji sama tasya kalau akan pulang cepat". Rajuk tasya yang kini mengalungkan kedua tangannya dibahu raden.
Raden tersenyum." baiklah maafkan paman ya,sebagai gantinya besok paman ajak tasya beli es krim". Tasya berteriak kegirangan kemudian mengaguk agukan kepalanya, sana tersenyum melihat interaksi keduanya. Sangat manis
"raden ajak sana masuk, tasya ayo ikut nenek". Tasya turun dari gendongan raden, seakan baru sadar bahwa ada seseorang yang dibawa oleh paman kesayangannya ini.
"dia siapa nek". Sana tersenyum mendengar ucapan tasya
"aku sana". Tasya hanya diam saja melihat sana, menurutnya sana itu aneh dengan tubuhnya yang kurus dan kulitnya yang putih serta rambutnya tidak berwarna hitam beda sekali dengan tasya pikir gadis kecil itu
Raden menarik tangan sana kembali menuju ruang keluarga yang ternyata banyak sekali kerabat dari raden, tentu saja karna tepat besok adalah hari pertunangan raden dengan wanita yang bahkan raden tidak tau seperti apa wajahnya. Kini semua orang menatap mereka berdua, setelah mempersilahkan sana untuk duduk dengan santainya raden kembali duduk disamping sana dengan tangan mereka yang saling terkait.
"raden benar apa yang dikatakan mama kamu?". Itu suara ayah dari raden jangan ditanya badannya tidak kalah besar dari raden dengan suaranya yang khas, ok sana sepertinya mulai takut
"iya pa, ini sana pacar raden sekaligus calon istri raden". Semua terdiam mendengar ucapan raden, sana hanya menundukan kepalanya ia tidak tau harus bersikap seperti apa.
"nanti raden yang akan bilang sama nenek". Semua mengagukan kepalanya
"dapet dari mana bang?". Cakra sepupu raden, salah satu sepupu ter-bandel yang raden punya.
"cakra!". Suara tegas dari papa raden
"biar gak tegang banget om".kekeh cakra, raden hanya tersenyum
"aku harap semua yang ada disini menghormati keputusanku". Tegasnya, rasanya sana ingin lari dari rumah ini sekarang juga apalagi ditambah tatapan tatapan dari seluruh anggota keuarga cakra yang mayoritas memang perempuan.
"raden, mandi dulu". Raden berdiri kemudian menarik tangan sana
"eh eh, raden mau dibawa kemana sana belom sah ya kalian". Seru mama raden diikuti tawa dari semua orang yang ada disini.
"tahan dulu ngapa den". Seru om rudi adik dari mama raden, sana sangat malu sekarang sepertinya kulit wajahnya akan terkelupas.
"kamu disini ya".ucap raden pelan yang diangguki oleh sana, sebenarnya ia tidak mau ditinggal laki laki ini alasanya ya karna yang sana kenal disini hanya raden.
Raden berjalan pergi kelantai dua, ingin rasanya sana mengikuti raden sekarang juga.
" aunty" sana mendongkakan wajahnya ketika Gadis dengan kuncir kuda memegangi tangan sana dan memandang wajah sana dengan berbinar."calon istri paman orang korea?". Seru rara terlihat kemudian memeluk sana sangat erat.
"rara, kasian aunty sana". Ucap dewi, ibu dari rara mengingatkan. Pasalnya rara memang penggemar K-pop.
"ah tidak apa apa tan, aunty bukan orang korea, cantik". Ucap sana sembari mengusap rambut rara
"tapi aunty mirip orang korea". Rara semakin mendekatkan wajahnya seakan meneliti setiap sudut wajah sana "liat, mata unnie kecil mirip sekali dengan oranh korea, kulitnya putih banget"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gold Digger And Me
Chick-LitHidup serba ada, lulusan S2 bekerja disalah satu Bank ternama membuat Sanarinda Cavli widodo (24 tahun) menjadi wanita manja dan melihat semua laki laki dari uang dan tampang "gue cantik, kaya, sekolah tinggi. Masa iya mau cari calon suami yang pas...