💰 : 7

12.4K 647 4
                                    

Sana tersenyum sembari menatap empat loyang pizza dihadapannya, beberapa menit yang lalu ketika sana akan menanyakan nama lengkap raden, ternyata laki-laki itu sudah sedari tadi menghubunginya tapi tidak terjawab. Dan saat sana menelfon balik, raden hanya mengakatakan aku udah pesenin pizza buat kamu, katanya semalem pengen karna aku gak tau kamu suka mana jadi aku beli 4 varian rasa terbaru, kalo gak habis simpen aja nanti malem aku kesana. Belom sempat sana menjawabnya telfon raden sudah ditutup

"bisa gila lo lama lama,na". Ucapan rana menyadarakannya, kemudian ia tertawa keras sekali hingga reno manangis kencang.

"na, anak gue nangis denger suara tawa lo tiba-tiba". Rini memukul bedan sana

"aduh sayang, maafin mama na ya". Tubuh kecil reno kini sudah beralih kesana "kaget ya anak mama" sana bahkan mengucapkan kalimat itu sembari tersenyum-senyum sendiri

"gila beneran lo na, lagian ngapain lo beli pizza sebanyak ini?". Tanya rini yang kini mulai memakan pizza itu

"bukan gue yang beli, calon suami yang beliin". Sana terkikik geli mendengar kalimat terakhirnya.

"banyak banget na?". Tanya rini lagi

"kata raden tadi, dia gak tau gue suka yang mana jadi dibeliin itu". Rana dan rini menggelengkan kepalanya takjub, hebat sekali temannya ini. "reno mau makan pizza? Duduk sama mama sini ya"

"mau yang keju mama". Sana mengambilkan satu untuk anak manis ini, kenapa anaknya manis banget ibunya galaknya amit amit sih

"gue bener bener yakin na, kalo calon lo ini dari keluarga kalangan atas". Yakin rana

"iya gue setuju sama lo ra, sekarang siapa nama panjang laki lo na?". Sana menepuk keningnya, bodohnya dia kenapa tidak tanya tadi, tapi salahkan raden yang terlalu romantis

"gue lupa gak nanyain". Rini sudah akan memukul sana menggunakn bantal kalau dia tidak ingat reno ada dipangkuan sana.

"yaudah kita coba pakek nama panggilan aja ya". Dengan segala kayakinan yang rini punya, ia mulai mengetik keyword biodata raden, setelah rini selesai menekan gambar kaca... Ia meringis sendiri

Nama nama anak jawa

300 nama anak laki laki jawa

Arti nama raden

Dan masih banyak lagi tentang nama raden
"gimana ri? Ada?". Rana beralih duduk didekat rini, sementara sana menatapnya penuh harap karna ia tidak bisa berpindah duduk, kasian reno si anak manis yang makannya akan tergangu nanti.

Rini menggeleng lemah, "mana bisa ketemu, kalau cuman nama depan, oneng". Sana melenguh lesu, gagal batinnya

"yaudah, nanti nunggu orangnya langsung aja katanya dia mau kesini". Ucap sana

"gue penasaran sama calon lo".

💰💰💰💰

Sana melihat lagi hp berwarna unggu dengan merk buah dan gigitan diujungnya yang sudah ia genggam ditanggan sedari tadi, ia mendesah lagi tidak ada tanda-tanda notifikasi dari kekasihnya itu, padahal tadi siang laki-laki yang ditemuinya tiba-tiba dan mengakui bahwa sana calon istrinya itu berjanji akan datang ke apartemennya tapi ini sudah hampir jam 10 malam tidak ada tanda-tanda kemunculannya.

Baiklah sana berjanji pada dirinya sendiri, kalau raden datang ia akan mendiami laki-laki itu.

Tingg tongg

Sana segera berdiri dari duduknya, kemudian membuka pintu apartemennya, "baby, aku tunggu dari tadi juga". Rajuk sana, cih padahal tadi dia sudah berjanji untuk mendiami raden.

"udah makan?". Tanya sana, ia mengajak raden untuk masuk kedalam, ternyata laki-laki itu masih mengenakan stelan kerjanya.

"belum"

"aku udah masak, makan yuk". Raden menurut saja, ia melepaskan jas hitamnya dan dua kancing kemajanya, sebenarnya ia gerah sekali ingin mandi tapi melihat sana yang begitu antusias untuk mengajaknya makan, raden mengurungkan niatnya lagi pula ia juga lapar.

Sana mengambilkan nasi dan beberapa sayur, serta ayam kecap untuk raden dan untuknya sendiri. Mereka makan dalam diam, sesekali sana akan melirik kearah raden untuk melihat ekspresi laki-laki itu. sana tersenyum, raden sepertinya suka dengan masakannya terbukti ia tengah mengambil paha ayam lagi.

Setelah selesai makan, sana menyuruh raden untuk mandi, "aku ada baca cowok kok, jadi kamu mandi ya". Raden mengaguk saja

Raden menyeritkan dahinya, melihat baju tidur berwarna biru dongker dengan motif bintang-bintang kecil berwarna kuning, baju siapa itu?. serta celana dalam yang sepertinya masih baru karena terbungkus rapi dikotak.

"punya siapa itu?". Sana tersentak, ia membalikan tubuhnya melihat raden hanya mengenakan handuk putih, yang melingkar dipinggangnya, padahal tadi ia sudah menyiapkan bajukan?

"punyaku, aku beli baju cauple soalnya lucu, terus..terus celana dalam itu aku beli dibawah". Sana segera mengalihkan tatapannya, ia sejujurnya malu sekali melihat tubuh setengah naked raden, mana mereka hanya tinggal berduakan kalau-kalau sana khilafkan bahaya.

Tanpa berkata lagi, raden berjalan kembali kekamar, memang benar baju yang akan ia kenakan sama dengan milik sana. Hanya celana miliknya panjang dan yang dipakai sana sebatas paha. Raden tersenyum, bisa-bisanya sana membelikan celana dalam untuknya.

💰💰💰💰

Happy reading💜

Gold Digger And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang