"Mbak Sana". Sana mengangkat wajahnya, terkejut itulah yang kini Sana rasakan.
"Cakra ya". Cakra, sepupu Raden mengangukkan kepalanya semangat. Sudah lama sekali sejak Raden membawa Sana ke acara keluarga beberapa bulan lalu mereka bertemu.
Sana menatap sekeliling, "nyari Mas ya mbak?". Ledek cakra yang disambut senyum kikuk dari Sana, "gak ada si Mas kok mbak".
"Ah, em---Liburan ya?". Tanya sana
Cakra menggelengkan kepalanya, "lagi nugas mbak", Ucapnya sembari menunjukan kamera yang ia tenteng, "mbak Sana, sama siapa?".
"Sama temen". Sana menunjuk Rini yang sepertinya sudah tertidur.
"Tumben gak sama si Mas, lagi marahan ya?". Tanya cakra, Sana tersenyum saja, Ia terlalu bingung untuk menjawabnya, "duh, kayaknya beneran nih, liat-liat di grub whatsapp yang rame akhir-akhir ini kayaknya kabarnya bener ya mbak?".
"He-um, kabar apa?". Tanya Sana
"Mas Raden, tiga minggu lagi mau dinikahin paksa mbak sama si ajeng". Hati Sana merasa tercubit mendengarnya, jadi ucapan Ajeng minggu lalu benar.
"Eh, jangan sedih dong mbak, tenang aja kalau mas beneran suka sama kamu mbak, dia bakal nolak mentah mentah perjodohan ini, setidaknya dia harus ada effort-nya dong mbak". Sana menganggukan kepalannya setuju, walau ia tidak yakin dengan Raden melihat sikap dingin dan acuh tak acuh Raden.
Lagi pula Sana pikir Raden terlaku baik untuk dia yang gold digger dan lagi mantan Sana tidak bisa dihitung jari, Sana juga terkenal dengan image wanita tidak baik, "dari pada mbak Sana gabut, aku boleh minta tolong mbak?".
"Tolong apa?"
***
Cakra mengarahkan Sana untuk mengganti pakaian yang sudah ia dan tim sediakan, sudah satu jam lamanya Cakra memang sengaja berkeliling pantai untuk mencari model dadakan dan beruntungnya Cakra menemukan Sana.
Awalnya Sana menolak ajakan Cakra, karena memang sebelumnya tidak ada pengalaman untuk menjadi foto ala-ala model. Tetapi melihat wajah memohon Cakra yang katanya tugas kuliah jadilah Sana menyetujuinya.
Abel, gadis manis itu tengah menikmati es krim ditanganya melihat mama na-nya tengah didandani.
"Mama na kayak princess". Sana tersenyum mendengar ucapan Abel.
"Terimakasih sayang, ini pasti mama kamu lagi pusing nyariin kita". Abel terkikik.
Setelah selesai berdandan Sana memantut dirinya didepan cermin,ia mengenakan dress putih berlengan panjang dan terbuka dibagian punggungnya begitu cantik ditubuh kecilnya.
"Abel diem disini ya sayang, mama na mau foto-foto, ok". Abel menggangukan kepalanya dengan semangat, kini mulutnya penuh dengan ciki-ciki keju yang sengaja dibelikan Cakra.
"Wahh gak kaget sih Mas Raden jatuh cinta sama mbak". Puji Cakra
"Bisa aja kamu, buktinya sebentar lagi dia mau nikah tuh".
"Yahh, jangan sedih dong mbak, gak ada mas Raden ntar cakra bantuin deh cari ayank". Canda cakra yang sepertinya berhasil membuat Sana tertawa senang.
Cakra mengarahkan Sana untuk berpose didepan kamera, awalnya Sana merasa canggung sekali tetapi kini ia mulai terbiasa.
"Bagus banget cakra hasil foto kamu". Puji Sana."Ini mah mbak Sana yang kelewat cantik sih makanya hasilnya bagus". Sana tertawa mendengar pujian sekaligus gombalan dari Cakra.
"Kirimin hasilnya nanti ya cakra".
"Siap mbak". Sana pamit untuk mengganti bajunya.
Cakra memilih hasil fotonya, kemudian mengirimkan fotonya keseseorang.
Cakra send picture.
Mas raden
Dimana kamu"Widih tumben amat nih gercep bales chat", tak berapa lama deringan ponsel cakra berbunyi menandakan ada panggilan, tentu saja ulah raden.
****
SEE YOUU 🌹
Kayaknya Si Mas bakal berjuang mendapatkan restu atau diem diem aja nihhhh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Gold Digger And Me
ChickLitHidup serba ada, lulusan S2 bekerja disalah satu Bank ternama membuat Sanarinda Cavli widodo (24 tahun) menjadi wanita manja dan melihat semua laki laki dari uang dan tampang "gue cantik, kaya, sekolah tinggi. Masa iya mau cari calon suami yang pas...