10

25.3K 2.2K 63
                                    

Sheana menatap lembaran kertas yang tertempel di papan pengumuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sheana menatap lembaran kertas yang tertempel di papan pengumuman. Senyuman tercetak di bibir ranumnya saat melihat urutan ranking di seluruh kelas sebelas. Peringkat dua. Sheana mendapatkan peringkat kedua setelah Clyde Horizon Venice menempati posisi pertama.

"Minggir!" Ketus seseorang dengan menubruk kan bahu pada Sheana.

Sheana berdecak dan menatap kesal seorang cewek yang baru saja ingin mencari masalah dengan nya.

"Tempat ini luas, nggak usah pakai marah-marah," ucap Sheana berusaha bersabar.

Cewek itu langsung menatap Sheana dengan sinis. "Ck! Dapat ranking dua aja sombong!" ceplosnya mengejek.

Sheena yang tidak suka di remehkan mengepalkan tangan. "Aku bukannya sombong tetapi, bangga." balasnya dan melipat kedua tangannya di depan dada. "Terus aku tanya. Kamu ada di posisi berapa?"

Kali ini kedua tangan cewek itu yang terkepal. "Urutan di bawah aku aja sombong." lanjut Sheana dengan smirk. Kemudian pergi begitu saja, membuat cewek tadi mengerang kesal.

"Awas lo, sialan!"

Sheana baru saja keluar kelas dan sekarang menuju halte bus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sheana baru saja keluar kelas dan sekarang menuju halte bus. Ia akan pulang menuju mansion dan siap bekerja.

Melangkah santai menuju halte, telinga Sheana tersumpal oleh earphones. Salah satu kebiasaan Sheana saat pulang sekolah. Ia akan mendengarkan alunan musik seiring dengan langkahnya menuju rumah.

Tiba di halte, Sheana duduk di kursi halte. Menatap sekitar yang masih ramai akan pelajar yang juga sedang menunggu bus datang.

Brumm...brumm...

Suara motor bergema di sekitar halte dan laju motor itu berhenti tepat di depan halte. Sheana menatap motor dan pemilik motor itu.

Semua mata yang berada di halte tersebut menatap intens seorang yang baru saja turun dari motor dan selanjutnya orang itu membuka helm nya.

Mata Sheana membulat. Dia...

"Hai," sapa orang itu dengan senyuman dan berdiri tepat di depan Sheana.

CHRIS WANTS METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang