42

16.2K 1.5K 66
                                    

Chris membaringkan tubuh Sheana ke ranjang dan melepaskan sepatu sekolah gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chris membaringkan tubuh Sheana ke ranjang dan melepaskan sepatu sekolah gadis itu.

"Ehmm," gumam Sheana dan bergeser posisi tidur nya menjadi telungkup. Rambut panjangnya menutupi sebagian wajah cantik gadis itu.

Chris menghela nafas dan duduk di pinggir kasur, merapihkan sejenak rambut Sheana agar ia bisa menatap nya dengan leluasa. "Nakal," seru nya mencubit gemas hidung mungil Sheana. "Awas aja kalau bangun, aku marahin kamu," lanjutnya, kemudian mencium kening Sheana cukup lama.

"Aku pergi dulu," pamit Chris. Membiarkan Sheana tidur dengan nyenyak.

Secret room.

Chris mendapatkan pesan dari Zero untuk bertemu di secret room dan sekarang pria itu sedang menuju ke lantai tiga menggunakan elevator.

Pintu elevator terbuka. Chris langsung masuk dan sudah melihat Zero di sofa. Cowok itu datang lebih awal seperti kemarin-kemarin.

"Nih." Melihat kedatangan Chris, Zero langsung meletakkan berkas di atas meja. "Gue belum sepenuh nya dapat, tapi berkas itu bisa di jadikan senjata," lanjutnya dengan menyenderkan punggung nya ke badan sofa. "Gue nggak nyangka mereka bermain kotor."

Chris yang duduk di sebrang mengambil berkas itu, membuka nya dan seringai langsung tercetak. Zero yang melihat nya ikut tersenyum miring. "Denial, gimana dia?" tanya Chris menatap Zero serius.

"Tenang aja, dia bekerja sesuai tugasnya. Gue belum tanya, tapi kayanya agak sulit untuk bernegosiasi. Lo tau, mereka udah bekerja di bawah kekuasaan Clinton selama dua puluh tahun. Butuh cara licik buat mereka menerima tawarannya," jawab Zero menjelaskan.

Chris mengangguk. "Masih ada waktu. Tunangan gue bakal berlangsung dua minggu lagi..." Jeda nya, kemudian menatap Zero kembali. "Jaga Sheana, gue takut mereka tau rencana kita dan menggunakan Sheana untuk jadi senjata mereka." Zero mengangguk.

"Claudia nggak tau kalau Sheana anak terakhir dari Petersen. Jadi usahakan jauhkan dia dari orang-orang Petersen," lanjut Chris.

Zero menegakkan tubuh nya. Pria itu ikut berubah serius. "Chris, jangan terpaku sama satu. Musuh kita bukan hanya Clinton," seru nya mengingatkan.

Chris kembali mengangguk. "Suruh bawahan lo awasi Sheana. Gue nggak mau dengar terjadi sesuatu sama dia."

Zero tersenyum miring. "Serahin ke gue." balas nya. "Sepertinya gue butuh bantuan," lanjutnya dalam hati.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHRIS WANTS METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang