47

15.8K 1.5K 102
                                    

Chris menyantap makan siang dengan malas, begitu pun dengan Clyde

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chris menyantap makan siang dengan malas, begitu pun dengan Clyde. Kalau bukan karena terpaksa, mereka tidak akan mau makan siang dengan Claudia dan ayahnya.

"Chris, pertunangan kamu dengan Claudia akan berlangsung beberapa hari lagi. Apa kamu sudah siap?" tanya Clinton membuka percakapan setelah selesai makan.

Chris menatap pria paruh baya itu dan melirik sekilas Claudia yang terlihat senang. "Siap," jawabnya singkat. "Anda juga pasti siap, kan?" tanyanya balik dengan alis terangkat. Pertanyaan Chris memiliki arti berbeda.

Clinton tersenyum tipis dengan anggukan. "Pastilah! Acara itu adalah acara bahagia anak saya."

Chris mengangguk dan menatap jam yang melingkar di lengan nya. "Saya masih ada urusan. Jadi sampai sini obrolan kita," pamit nya dan berdiri. Clyde pun juga sama.

Claudia berubah sendu. "Yahh, kamu udah mau pulang? Nggak bermalam di sini sehari?" tanya nya terdengar memaksa.

Chris menggeleng. "Maaf, saya ada urusan penting," balasnya kekeuh. "Saya permisi," lanjut Chris diikuti Clyde yang juga meninggalkan tempat makan itu.

Sepeninggalnya Chris, Claudia menghela nafas. "Pah, Chris jadi cuek sama aku," ucapnya manja. "Papah lakukan sesuatu ke Chris. Buat dia bersikap lembut lagi ke Claudia," pintanya memelas.

Clinton mengusap surai hitam Claudia lembut. "Apapun untuk anak tersayang akan papah lakukan. Tenang aja, papah sudah bergerak lebih cepat. Chris akan bertekuk lutut sama kamu nanti," balasnya.

Claudia memeluk Clinton. "Terima kasih. Papah paling terbaik!" seru nya bahagia.

Chris tiba di Jakarta setelah melakukan penerbangan selama satu jam lima puluh menit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chris tiba di Jakarta setelah melakukan penerbangan selama satu jam lima puluh menit. Dari Bandar Udara International Changi Singapura ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Chris sudah tidak sabar ingin menemui gadisnya.

Melangkah masuk dengan tenang saat mobil miliknya berhenti di depan rumah yang di tempati Sheana. Chris membuka pintu utama dan setelah nya tersenyum saat melihat gadisnya sedang menonton televisi. Sheana tidak menyadari keberadaan Chris. Gadis itu terlalu fokus dengan tontonan di televisi.

CHRIS WANTS METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang