38

18.2K 1.5K 54
                                    

Sheana tersenyum kecil melihat wajah Chris yang masih sama seperti di toko buku sebelum nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sheana tersenyum kecil melihat wajah Chris yang masih sama seperti di toko buku sebelum nya. Alis menukik dengan kerutan kecil di kening.

"Kak, udah dong. Nggak capek itu alis," ucap Sheana dengan mengelus kening Chris agar kerutan itu menghilang.

Chris menghela nafas dan menarik pinggang Sheana. Mereka sedang berjalan menuju restoran. "Masih membekas, agak jijik lihat nya. Mata mereka nggak bisa diam banget sekalinya ada cowok tampan," balasnya dengan bibir sedikit cemberut. Pede ya, tapi memang benar sih, Chris itu tampan.

Sheana tersenyum tipis. "Ya, ya, terserah kamu deh. Sekarang pulang, ya aku udah capek." Sebenarnya Sheana belum lelah tetapi, kalau berlama-lama di mall, bisa-bisa Chris akan membelikan banyak barang untuk nya. Sheana tidak mau itu terjadi.

Chris menghela nafas. "Sebelum pulang makan dulu, ya."

Mau tidak, mau Sheana mengangguk. "Ya udah, tapi di luar mall, ya. Aku kangen sama tempat penjual makanan yang biasa aku beli," ucap nya.

Chris menurut saja. Yang terpenting, ia bisa berlama-lama dengan gadis nya.

Sepuluh menit perjalanan, Sheana dan Chris tiba di tempat makan pinggir jalan. Tempat makan kaki lima, dimana Sheana sering membeli makan di sana.

"Shen, kamu yakin beli makan di sana?" tanya Chris menatap keluar jendela mobil. Chris cukup kaget saat Sheana mengarahkan tujuan nya ke tempat makan kecil.

Sheana mengangguk dengan senyuman. "Yakin, kak. Makanan di sana enak-enak," balasnya semangat.

Chris kembali menatap tempat makan itu. "Cari tempat lain aja gimana?" tanya nya ragu.

Senyum Sheana langsung luntur, bahkan rawut wajah nya berubah datar. "Makan di sana atau nggak sama sekali," tegas nya memaksa.

Chris menghela nafas dan mengusap pipi kanan Sheana. "Tempat nya kelihatan nggak bersih, Shen. Nanti kalau sakit gimana?" tanyanya lembut.

Sheana berdecis dan menepis pelan tangan Chris di pipi nya. "Buktinya sampai sekarang aku baik-baik aja. Asal kamu tau, kak. Aku sering makan di sana kalau nggak ada waktu buat masak," seru nya kesal.

Chris menatap Sheana intens. "Jenis makanan apa di sana?" tanyanya lagi. Chris berusaha bersabar menghadapi Sheana.

"Ayam, bebek, seafood gitu. Terus ada sambelnya, enak deh, pokoknya!" jawab Sheana meyakinkan dengan mata bulat lucu.

"Ya udah. Kamu makan makanan itu, tapi di mansion," balas Chris tenang.

Kening Sheana mengkerut. "Ihh! Aku mau nya di tempat makan itu, kak." Rengek nya kesal.

"Nanti bu Fiona bisa masakin kamu hidangan yang sama seperti di tempat makan itu, Sheana." Chris masih kekeh.

Sheana memejamkan mata sejenak, menahan kesal. "Gini deh, aku makan di sana. Terserah kamu mau ikut makan atau nggak. Tapi aku tetap mau makan di sana. Titik!" Tegas nya dan ingin membuka pintu mobil. Namun, Chris langsung menahan lengan nya.

CHRIS WANTS METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang