33

17.1K 1.5K 35
                                    

Sheana menatap sendu dua orang yang sedang berada di ruang santai, tidak jauh dari tempatnya duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sheana menatap sendu dua orang yang sedang berada di ruang santai, tidak jauh dari tempatnya duduk. Mereka sedang mengobrol bersama. Terlihat asik, Sheana tidak bisa melihat Chris, karena pria itu membelakanginya. Berbeda dengan Claudia yang berhadapan dengan nya. Sheana bisa melihat rawut wajah wanita itu yang ceria, sesekali tawa terdengar dari wanita itu.

Sheana menghela nafas dan menatap kue buatan Clyde. "Kenapa?" Pertanyaan Clyde membuat Sheana tersentak.

Sheana menggeleng dengan senyuman kecil. "Nggak apa-apa. Semua kue buatan kamu enak. Aku suka," seru nya mengalihkan topik dan makan dengan lahap.

Tapi Aresh yang duduk di sebelah Sheana menyadari tingkah gadis itu. "Jangan di simpan sendiri. Kalau butuh teman curhat, gue siap dengerin," celetuknya.

Sheana terdiam sejenak. Kemudian menggeleng. "Aku nggak apa-apa kok." balasnya pelan. Sheana tentu berbohong. Dada nya sesak, melihat orang yang ia cintai bersama perempuan lain. Apa lagi ia tidak bisa melakukan apa pun untuk memisahkan mereka. Sheana hanya seorang pelayan, sedangkan mereka...orang-orang konglomerat.

"Chris, aku udah nggak sabar saat hari pertunangan kita." Pekik Claudia dengan suara agak kencang. Sepertinya sengaja agar Sheana mendengarnya.

Clyde berdecis, sedangkan Aresh memutar bola mata malas. Mendengar ucapan wanita itu membuat mereka jengah. Kedua anak kembar itu sangat tidak menyukai Claudia.

"Em, udah selesai. Aku cuci piring dulu, ya," ucap Sheana dan bangun dari duduknya menuju wastafel.

Clyde dan Aresh mengangguk. "Kalau kesusahan nggak usah, tinggal aja, biar pelayan lain yang kerjain," seru Aresh peduli.

"Aku bisa kok." balas Sheana yakin. Kemudian mencuci piring dengan satu tangan kanan nya. Karena tangan kirinya sedang di gips, butuh beberapa hari untuk pemulihan.

Setelah selesai mencuci piring. Sheana berniat untuk kembali ke rumah pelayan. Ia tidak ingin menyusahkan Clyde dan Aresh lagi. Terutama melihat Chris dengan wanita itu.

"Aku pamit pulang, ya. Mau istirahat," ucap Sheana.

"Sekarang?" tanya Clyde balik.

Sheana mengangguk. "Ngantuk. Tadi kan habis minum obat," jawabnya.

Clyde dan Aresh mengangguk. "Gue anterin," tawar Clyde.

Sheana menggeleng. "Nggak usah, aku bisa sama supir mansion. Kalian udah banyak di repotin." Tolaknya tidak enak.

Clyde menghela nafas. "Okedeh, hati-hati." Mengalah nya.

Sheana mengangguk dan melangkah keluar mansion yang harus melewati tempat Chris yang sedang bersama Claudia.

"Permisi," pamit Sheana membungkukkan tubuhnya.

Claudia hanya berdehem, sedangkan Chris menatap belakang punggung Sheana dengan lekat. Tatapannya juga sulit di artikan.

CHRIS WANTS METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang