ARETHA |04

5.5K 197 2
                                    

Hai manteman💜

Kalian baca cerita ini pagi/siang/sore/malam?
Coba komen di sini hehe

👀Selamat membaca👀

****

"Bi Sani.. coba panggil Aretha di kamar" titah Barra yang sedikit kesal menunggu Aretha karena belum juga turun untuk makan malam bersama

Bi Sani menganggukan kepalanya dan segera memanggil Aretha ke kamarnya.

"Ngapain sih masih nunggu... makan mah makan aja" kesal Aidan

Barra menatap Aidan yang mulai kesal dan trus menggerutu sejak tadi

"Udah gue bilang seburuk apapun situasi kita kita tetep harus makan bareng di meja makan" Barra akhirnya membuka suara setelah malas mendengar Aidan yg trus menggerutu.

"Kalo bukan lo yang suruh gua gak akan makan di satu meja sama anak si- mpp" tiba tiba Akhtar membekap mulut Aidan yang hampir keceplosan ngomong sesuatu.

"Ishh... apaan sih lo" kesal Aidan menyingkirkan tangan Akhtar kasar.

"Bisa diem ga mulut lo? Gue jait juga mulut lo kalo gitu terus" sinis Akhtar.

Aidan mengalihkan pandangan matanya pada Barra yg sudah kesal dengan kelakuannya membuat Aidan menunduk dan berdehem gugup "Khm..hmm"

Bi sani mengelus punggung Aretha yang sejak tadi mendengar pembicaraan ketiga kakaknya membuat Aretha penasaran tentang apa sebenarnya yang akan diucapkan oleh Aidan.

Aretha pun segera bergabung ke meja makan bersama ketiga kakaknya

___

Plak..

Sebuah penghapus papan tulis mendarat tepat di kepala Aretha yang sejak tadi memperhatikan Edgar yg dihukum karena kesiangan.

"Ashh.." Aretha terkejut kemudian menatap ke arah pak Agus yang melempar penghapus itu sambil mengelus kepalanya yg sakit

"Lihat apa kamu Aretha?!" kesal pak Agus

Aretha menjawab masih mengelus kepalanya yang sakit. "Shh..maaf pak"

"Perhatikan bapa menjelaskan materi!" kini pak Agus membentaknya.

"I-iiya pak" sahut Aretha menahan malu karena sejak tadi ada beberapa temanya yg menertawakannya.

Edgar terus melanjutkan hukumanya memutari koridor lantai tiga sambil sesekali melirik Aretha yg duduk di dekat jendela.

___

"Retha?" panggil Edgar pada Aretha yang sejak tadi terus melamun padahal bel istirahat sudah bunyi.

Aretha terkejut."Hah.. gimana gar?" tanya Aretha

"Kantin bareng?" ajak Edgar

"Oh.. Ayo" Aretha mengangguk

Saat berjalan Edgar terus memperhatikan Aretha karena dia tau apa yg membuatnya terus malamun seperti tadi

ARETHA ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang