ARETHA |27

5.1K 169 12
                                    

****"Nyokap lo gimana? udah mendingan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****
"Nyokap lo gimana? udah mendingan?"

"Iya ka, thanks udah bantuin gue, secepatnya gue bakal ganti uang ka_"

"Ga usah,yang penting nyokap lo udah sehat kan"

"Enggak kak hutang harus tetep dibayar kak meskipun gue gak tau kapan bisa bayarnya"

"Lo bisa bayar hutang lo tanpa uang"

"Emang bisa kak?"

"dua hal yang harus lo lakuin dan kalo lo berhasil gue bakal anggap hutang lo lunas"

"Apa pun bakal gue lakuin kak"

"Pertama, lo harus tutup mulut tentang Siapa yang bikin Aretha bonyok di Gudang hari itu" mendengar Clara, Edgar terkejut tapi langsung mengiyakan ucapan Clara. Ia berpikir mungkin jika kejadian itu tidak diungkit akan menjadi hal baik bagi Aretha

"Kedua,Lo harus jauhin Aretha dan pura-pura pacaran sama Lisa. Bikin Aretha semenderita mungkin" Kali ini Edgar kesal dengan ucapan Clara.

"Gak bisa kak!" bentak Edgar

"Kalo gak mau, lo harus bayar hutang lo minggu depan. Kalo minggu depan lo gak bayar berarti lo bakal lakuin apa yang gue ucapin tadi" Clara menampilkan smiriknya kemudian meninggalkan Edgar yang masih bingung.

Flashback off

Edgar menatap Aretha di balik pintu. Sudah hampir satu bulan Aretha berbaring di ruangannya dengan monitor di sekelilingnya. dan Edgar baru sempat menjenguk Aretha hari ini.

"Kalo gue tahu lo sakit kaya gini, gue gak bakal nurutin syarat Clara. Aretha kenapa lo gak pernah cerita bahkan sebelum gue jadi jahat ke lo?harusnya lo cerita" Edgar mengepalkan kuat kedua telapak tangannya. Ia menyesali pilihannya untuk menjauhi Aretha. Ia kesal dengan ketidak mampuannya membayar hutang. hutang yang bahkan dengan menjual motornya pun masih tetap kurang.

"Ngapain lo kesini?! Seneng liat Aretha tidur di sana?!" Gilang muak dengan keberadaan Edgar yang mengganggu pandangannya.

Edgar diam tak merespon ucapan Gilang, Ia hanya ingin terus menatap wajah Aretha yang pucat.

Kini Gilang berdiri tepat di samping Edgar dan ikut menatap wajah Aretha. "Harusnya Lo gak berubah Gar, lo satu-satunya orang yang Aretha percaya. Gue yang udah baik sama dia aja masih di cuekin. Tapi Aretha masih mikirin lo yang brengsek" Edgar menahan emosinya mendengar ucapan Gilang

"Gue kaya gini juga punya alasan" Edgar membuka mulutnya yang sudah lama terbungkam

Gilang melirik Edgar kemudian kembali menatap Aretha. "Alasan?sampe harus korbanin perasaan Aretha juga? kalo alasannya bukan buat kebaikan Aretha, itu berarti lo Egois Gar,apalagi kalo alasan yang lo maksud itu Uang" Edgar menatap Gilang merasa tersindir.

ARETHA ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang