ARETHA |09

5.4K 188 1
                                        

Bagaimana rasanya seisi rumah dipenuhi gelak tawa dari pemilik rumah?
-Aretha

*****

Sarapan pagi ini sudah siap begitu juga dengan Barra, Akhtar dan Aidan yg masih diam merasakan suasana canggung setelah kejadian beberapa hari lalu.

Bi Sani menyimpan menu sarapan terkahir kemudian kembali ke dapur tapi Barra menghentikannya berniat menyuruhnya memanggil Aretha

"Bi Panggil Aretha" titah Barra

"Pagiii Bi.. pagi semua...".Aretha menyapa ceria dan terukir senyum manis di wajahnya yg masih ada luka memar seolah tak pernah terjadi apa apa

Aretha duduk di kursi makan biasanyanya sambil terus tersenyum sedangkan Ketiga kakaknya masih diam dan heran melihat sikap Aretha

Setelah mengalas nasi Aretha menundukkan kepalanya "gue ga papa kali... santai aja"

Mendengar itu Barra, Akhtar dan Aidan tak menghiraukan ucapan Aretha. Akhirnya mereka berempat sarapan seperti biasa

___

Pelajaran olahraga di mulai anak anak kelas XIPA 2 berpencar melakukan olahraga masing-masing ada yg bermain basket, volly, badminton,futsal dan beberapa hanya duduk di pinggir lapang termasuk Aretha.

Aretha terus memperhatikan Edgar yg sedang bermain basket namun sebenarnya pikirannya sedang kacau.

Edgar mengambil botol minum di tangan Aretha seketika itu juga Aretha kaget.

"Lo!bilang kek kalo mau ngambil minum, kaget gue"

"Ya habis gue panggil lo ga nyaut"

"Lo ngelamunin apaan sih Ret? Hmm?" tanya Edgar duduk di dekat Aretha

"Paansi gue gak ngelamun!"

"Lo kasar banget deh akhir akhir ini" Edgar mengeluh menatap wajah Aretha sangat dekat

"Lo jadiin gue pelampisan emosi lo ya? Hmm?" tambah Edgar

Aretha tiba-tiba gugup dan mengalihkan pandangannya ke sembarang arah

Edgar yg melihat itu pun kembali membuat jarak antara mereka akhirnya kembali ke lapang tanpa sepatah kata pun.

Aretha menatap punggung Edgar yg semakin menjauh dengan tatapan menyesal kemudian pergi ke kelas untuk mengganti pakaiannya karena sebentar lagi pelajaran olahraga akan habis.

Di koridor Aretha berpapasan dengan Clara membuat tubuhnya menegang dan mengingat kejadian menyakitkan beberapa hari yg lalu.

Flashback

Plak...

Clara menampar wajah Aretha tanpa aba aba membuat Aretha kaget setengah mati dan merasakan perih,panas di pipi nya

Kini Clara kembali memegang kuat rahang Aretha

"Denger ya! Ga akan ada yg iri sama kehidupan lo! Karena hidup lo menyedihkan,,, tinggal sama orang yg harusnya gak pernah tinggal sama lo!"

Yang tadinya meringis kesakitan kini Aretha mengerutkan dahinya tidak mengerti apa yg dibicarakan Clara

"M-maksud lo? "

"Lo tanya aja sendiri ke Akhtar dan Aidan!" ketus Clara

"Jadi Arethaa beneran bukan adik kandung Si kembar?" tanya Lisa memastikan apa yg ia pikirkan.

Mendengar itu Aretha membulatkan kedua matanya terkejut

"Gak mungkin..."

Clara hanya menggedikkan bahunya tidak memberi kepastian apa pun pada Lisa dan Aretha.

Dengan posisi yang masih tertunduk Aretha memegang tangan Clara yg akan pergi.

"Gimana caranya lo tau semua itu?siapa lo bisa tau semua itu?" tanya nya dengan suara pelan

Clara berhenti,menatap Aretha dan menjawab sinis "Lo udah tau tapi masih bertahan hidup sama mereka?"

"cih...miris" lanjut Clara

"Gue yakin itu cuma salah paham!" kini Aretha menatap sangar ke arah Clara

"BUKTIIN KALO ITU CUMA SLAH PAHAM! BISA?!" teriak Clara pada Aretha

Tubuh Aretha menegang mendengar bentakan Clara. Aretha sadar memang selama ini dia hanya diam tidak melakukan apapun untuk membuktikan bahwa dia bukan anak kandung Keluarga Adinata.

Tapi kenapa Clara bisa tau masalah keluarganya

"Lo siapa?kenapa lo bisa tau hah?!" teriak Aretha

"Cari tau sendiri" ketus Clara melepaskan pegangan tangan Aretha kasar

Clara menatap Lisa yg sejak tadi bingung apa yg Aretha dan Clara bicarakan.

"Lo urus dia" titah Clara

"Iya kak" Lisa menatap Aretha dankembali menampilkan smiriknya

"Terserah mau lo apain... lo bakal aman gak bakal ketahuan" ucapnya pergi meninggalkan ruangan itu.

Dan yaa luka memar yg Aretha dapat itu perbuatan Lisa. Tapi luka memar yang Aretha dapat sakit nya gak sebanding dengan luka dihatinya akibat perkataan Clara.

Flashback Off

Clara merotasikan bola matanya malas melihat Aretha trus diam dihadapanya.

Setelah Clara pergi tanpa sada air mata Aretha jatuh tak terbendung.

Aretha nangis?padahal mereka cuma papasan.

Batin Aidan tak sengaja melihat sikap Aretha dan Clara di koridor terutama pada Aretha yg tiba-tiba menangis padahal Clara tidak mengatakan apa pun pada Aretha.

Gue yakin pasti ada sesuatu diantara mereka.Batin Aidan penasaran

"Gue harus cari tau,, "

"Cari tau apaan?".tangan seseoramg mendarat di bahu Aidan membuatnya terkejut

"Ehh... apaansi lo Tar ngagetin gue aja"

"Lebay lo.." sinis Akhtar melihat tingkah kembaranya.

"Ngapain lo di sini?" tanya Aidan

"Sekolah lah" jawab Akhtar sinis dibalas dengan anggukan Akhtar

"Gak waras lo"

Mereka berjalan menuju kelas dengan suasana hening setelah Aidan memutuskan untuk berhenti ngoceh.

Akhtar terus memikirkan perkataan Aidan yg membuatnya penasaran dan yakin Aidan sedang menyembunyikan sesuatu.

*****

Hai hai hai manteman

Maaf baru update

Biasalah tugas numpuk hehe

Gimana ceritanya makin seru kan?

Oh iya jngan lupa untuk selalu meninggalkan jejak di tuap part yaa dengan cara VOTE DAN KOMEN oke?

Sekian dari saya byee 💜

ARETHA ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang