****Edgar berlari di koridor Rumah Sakit mencari ruangan Aretha di rawat
Di depan ruangan kamar Aretha Edgar melihat Barra, Akhtar,Aidan dan Bi sani. Edgar menghampiri mereka dengan khawatir.
"Kak... gimana kondisi Aretha".Edgar bertanya dengan nafas yg terengah engah.
"Dia gpp,kata dokter cuma kecapean".Ucap Barra santai
"Sekarang dia lagi istirahat, nnti klo infusannya udh habis boleh pulang" Lanjut Barra memberi informasi pada Edgar
Edgar merasa lega dan mengintip ke dalam ruangan Aretha di rawat
"Lo boleh masuk" Akhtar memegang bahu Edgar menyuruhnya masuk
Edgar menatap satu per satu ketiga kakak Aretha. "Kalian gak masuk?"
"Lo nanti anter Aretha pulang gue ada meeting" Barra melihat jam tangannya menandakan ia harus segera pergi.
setelah mendengar ucapan Barra,Edgar menoleh ke arah Si kembar.
"Gue ada urusan pendaftaran kuliah bareng Aidan" ucap Akhtar pada Edgar
Kemudian mereka bertiga pergi dan menitipkan Aretha pada Edgar.
Sedangkan Bi sani pulang dengan supir karena di rumah gak ada siapa siapa.
Edgar merasa heran dengan ketiga orang itu karena disaat adik mereka sedang sakit mereka malah memilih kepentingan sendiri.
Edgar bergegas menemani Aretha di dalam setelah mereka hilang dari pandangannya.
---
Di mobil Aidan menatap curiga pada Barra yg sedang menyetir.
Barra yang melihatnya dari kaca merasa risih dengan tingkah Aidan
"Apaan sih lo!" risih Barra
"Shh.. lo beneran mau meeting kan?"tanya Aidan pada Barra
"Bukan urusan lo!" ketus Barra
"kak... Aretha sakit kok lo malah bohong mau meeting sih?" Aidan agak kecewa
"Berisik lo! Lagian lo juga kenapa gak jagain Aretha hah?" Barra nanya balik
"Ya gue sama Akhtar ada urusan pendaftaran kuliah" ucap Aidan melirik Akhtar
"Gak adaa" ucap Akhtar dingin
"Maksud lo?" bingung Aidan
"Hahh udah diem lo berisik!" ketus Akhtar
Aidan hanya bisa diam pasrah dengan keadaan lebih tepatnya dia nyadar diri kalo posisinya hanya adik di situ.
---
Perlahan Aretha membuka matanya, semua yang ia lihat buram termasuk seseorang yang ada di sampingnya. Ia berkali kali mengerjapkan matanya agar semua tampak jelas.
setelah pandangannya jelas terdapat seorang laki laki tepat di sampingnya sedang mengelus punggung tangannya dan menatap ke arahanya
"Aretha... "
"Lo denger guee?" Laki laki itu terus memanggilnya khawatir
"E-edgar" lirihnya memanggil nama Edgar laki laki yg sejak tadi memanggilnya.
"Akhirnya lo sadar juga" lega Edgar mengelus pelan kepaa Aretha.
Aretha tersenyum menganggukan kepala kemudian matanya menatap sekeliling ruangan itu seolah mencari seseorang.
"Kak Barra katanya ada meeting jadi gue yg gantiin dia" Edgar yg menyadari bahwa Aretha sedang mencari ketiga kakaknya pun menjelaskan pada Aretha
Aretha masih tersenyum pada Edgar. "Gue tauu, gak usah dijelasin lagi".
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETHA ~END~
Ficção Adolescente~Luka yang Tak Sempat Kering~ Ini kisah gadis remaja yang dibenci oleh ketiga kakak laki-lakinya Tidak seperti ekspetasi atau kebanyakan film dimana adik perempuan akan selalu dimanja dan disayang kakaknya ia justru mendapatkan sikap cuek, dingin, g...