ARETHA |20

4.8K 147 3
                                    

~Selamat Membaca~

*****

"Aretha?" Panggil Barra dari depan pintu kamar Aretha

Aretha terkejut mendengar suara Barra. "Kak Barra? Tumben naik ke atas?" heran Aretha segera membuka pintu

"Iya kak bentar" teriak Aretha

Klek..

"Iya kak ada apa?"

"Kamu turun yah, kakak tunggu di ruang keluarga" ucap Barra dingin

Aretha menaikan sebelah alisnya. "Kenapa kak?" tanya Aretha lagi

"Udah turun aja" singkat Barra kemudian lebih dulu turun ke bawah

"I- iya kak" gugup Aretha

Kenapa ya? Kok agak serius ya. .Batin Aretha gelisah

Aretha melihat Akhtar dan Aidan juga ada di bawah. Raut wajah mereka serius membuat jantung Aretha dugun-dugun gak karuan. Aretha juga melirik beberapa lembar kertas di atas meja

"Duduk" titah Barra pada Aretha

Aretha duduk di kursi yang berbeda dengan Aidan dan Akhtar. "K-kenapa kak?"

Barra menunjuk jarinya ke arah kertas di atas meja. "Itu apa? Aretha!" Aretha tersentak segera mengambil kertas tersebut

Seketika Tubuh Aretha lemas karena itu adalah kertas ulangannya yang ia sembunyikan di atas lemarinya.

"Aretha! Jawab kakak!" Kesal Barra

Aretha berusaha menetralkan nafasnya. "Ini kertas ulangan" jawab Aretha berusaha tenang

"Terus? Kenapa nilai nya kaya gitu?"

"Ya ini nilai lah kak, nilai Aretha" jawab Aretha tenang meskipun sebenarnya ia ingin menangis

"Tenang banget Lo, bangga dapet nilai segitu?" Akhtar ikut memarahi Aretha

Aretha melirik Akhtar dan tersenyum miring. "Peduli Lo?"

"Aretha! Udah berani ngelawan Lo?" Barra semakin naik darah melihat tingkah Aretha yg tidak ada menyesalnya sama sekali

"Lah emang bener, emang ada yang peduli sama sampah! Dia yang bilang gue sampah, gak penting, di depan semua siswa! Sampe gue dibully satu sekolah cuma gara gara omongan gak jelas Bang Akhtar! Puas!"

Plak.. satu tamparan mendarat di pipi mulus Aretha

Aretha kembali menatap Barra dengan air mata yang sudah tak bisa ditahan. "Kak,, kok Lo nampar gue?"

Akhtar dan Aidan masih diam tak menyangka Aretha lah yang akan di tampar

"Lo bertiga bikin gue pusing! Bikin masalah terus" Barra pergi meninggalkan ketiga adiknya

Kini tinggal Aretha,Akhtar dan Aidan yang masih terdiam.

Dengan tatapan sangar nya Akhtar berjalan mendekati Aretha."Lo berharap apa? Berharap dibelain sama kak Barra?!hmm?!" Akhtar memulai pembicaraan

ARETHA ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang