17. Blue Roses🌹💙

794 75 3
                                    

ALVARO
By:Alifia valina siva
Sebelum baca tap tombol bintang di pojok bawah. Beri kritik dan saran di kolom komentar.
✨HAPPY READING✨

17. Blue Roses 🌹💙

"Var" panggil Aletta. Saat ini mereka berdua sedang berada di rooftop.

"hmm"

"emm aku boleh ngomong nggak?" Tanya Aletta membuat Alvaro menoleh.

"ngomong apa?" Tanya Alvaro balik.

"kalo aku diculik kamu marah nggak?" Tanya Aletta random.

"ya marah dong. Pokoknya aku gamau kamu lecet sedikitpun" ucap Alvaro sambil mengelus rambut Aletta.

"huh sama-sama posesif" ucap Aletta.

"gini-gini juga kan demi kebaikan kamu. Aku ga mau kamu terluka sedikit pun karena kelalaian ku" ucap Alvaro lembut. Pipi Aletta memanas mendengar ucapan Alvaro.

"ternyata gini ya kalo es batu udah meleleh?" batin Aletta.

Prang

Suara pecahan kaca itu membuat Alvaro dan Aletta kompak menoleh.

Aletta mengambil pecahan kaca tersebut dengan hati-hati. Sedangkan Alvaro melihat batu yang dilapisi dengan kertas.

Gue tunggu di tempat biasa pulsek --Candra.

Alvaro meremas kertas tersebut lalu menggeram pelan. Aletta yang tak sengaja membaca kertas itu ikut melotot.

"tenang dulu Var. Aku punya satu cara" ucap Aletta membuat Alvaro memandang nya.

"cara apa?" Tanya Alvaro.

Aletta membisikkan caranya namun Alvaro menolak mentah-mentah. Bagaimana mungkin Aletta memberi cara yang mengorbankan dirinya sendiri (read:Aletta).

"Ayolah Var dengan begitu dendam kita terbalas" ucap Aletta memohon.

Alvaro menggeleng.

Setelah beberapa bujukan, Alvaro dengan berat hati mengijinkan membuat Aletta kegirangan.

"let's play with me" batin Aletta.

*******

Alvaro menatap Candra didepan nya dengan tatapan sengit.

"dimana pacar gue?" Tanya Alvaro to the poin.

"tenang Var pacar lo sama gue" jawab Candra santai. Candra memanggil temannya lalu nampaklah Aletta yang pingsan dengan dua lelaki disamping nya.

Alvaro beserta temannya terkejut melihat keadaan Aletta yang sangat jauh dari kata 'baik-baik saja'

Candra menyuruh untuk meletakkan Aletta di tumpukan kayu di sampingnya.

"cara lo kampungan" ucap Alvaro sambil tersenyum sinis.

"gue ga peduli Var. Yang penting gue udah cium pacar lo" ucap Candra membuat Alvaro marah.

Tiba-tiba Aletta berdiri lalu menjewer telinga Candra. Jeweran yang membuat semua orang ikut merasakan sakitnya.

"NGADI NGADI LU. SAMPE GUE MATI PUN GUE NGGAK SUDI DICIUM MANUSIA MUNAFIK KAYAK LO" Teriak Aletta tepat di telinga Candra.

Semua anggota Aeroz melongo. Tak sedikit yang memilih kabur dari barisan akibat melihat Aletta yang akan mengamuk.

Haikal dan Mark yang melihat salah satu anggota Aeroz kabur tertawa keras.

ALVARO [Pt.1-32] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang