O2 | TERJADI LAGI

304 92 20
                                    

"Dasar jantung nakal! Kenapa setiap aku lagi ada di dekat dia, kamu selalu berdebar kencang, sih? Jadi deg-degan, tau!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar jantung nakal! Kenapa setiap aku lagi ada di dekat dia, kamu selalu berdebar kencang, sih? Jadi deg-degan, tau!"

- Tamara Ayoumy Rasella -

•••

"KAKAK JAHAT! KENAPA KAKAK CIUM TAMMY?!"

"Eh, berisik banget lo, Cil!" Gerald yang panik langsung membekap mulut kecil Tammy dengan sebelah tangan. Lelaki itu kemudian mengedarkan pandangannya ke segala arah dengan sorot waspada. Gerald takut teriakan Tammy barusan akan membawa malapetaka bagi mereka. Bagaimana jika sekelompok gadis SMA tadi masih ada di sekitar sini dan menemukan mereka berdua?

"EMMMM! EMMMM!" Sementara itu, Tammy yang mulutnya dibekap oleh Gerald berusaha memberontak dengan cara menggigit telapak tangan lelaki itu hingga terciptalah teriakan kencang season kedua.

"AAAAA! ANJENG! SAKIT!" Gerald refleks melepaskan tangannya dari mulut Tammy dan melihat telapak tangannya yang terdapat bekas gigitan gadis itu. Merasa tak terima, Gerald pun menyentil kening Tammy sampai membuat poni gadis itu berantakan. "Udah ditolongin, bukannya bilang terima kasih, ini malah gigit tangan gue! Dasar bocil not have akhlak lo!"

"Kakak juga not have akhlak! Ngapain tadi kakak bekap mulut Tammy? Udah tau napas Tammy lagi sesak, eh ini malah dibekap! Kalau Tammy pingsan kayak tadi lagi gimana?!" balas Tammy yang justru terlihat lebih galak daripada Gerald.

"Ya udah, maap. Tadi gue panik pas lo teriak kenceng banget, makanya langsung aja gue bekap tuh mulut," ucap Gerald. Lelaki itu masih meniup telapak tangannya yang terasa perih akibat digigit oleh Tammy.

"Biar suara Tammy enggak ngundang kedatangan mereka ya, Kak?" tanya Tammy pelan. Gadis itu mulai merasa tak enak hati pada Gerald yang menjadi korban gigitannya, padahal lelaki itu hanya ingin melindunginya dari Ruby and the gank.

"Nah itu lo tau, Cil!" ketus Gerald, sedikit kesal.

"Cil itu apa, sih, Kak? Cilok? Cilegon? Cilandak? Atau Cil--"

"Bocil," sela Gerald cepat.

"Kok?!" Tammy membulatkan matanya tak terima.

"Apa?" Gerald menatap Tammy yang mulai senewen. Dengan usilnya, Gerald malah semakin menggoda Tammy dengan ekspresinya yang mengesalkan. "Lo 'kan emang bocil. You know bocil, right? Bocil itu bocah kecil."

"Enggak! Tammy bukan bocil! Jangan panggil Tammy dengan sebutan itu lagi!" teriak Tammy dengan alis yang menukik tajam. Sontak, ekspresi kesalnya itu membuat Gerald tak kuasa menahan tawa.

"Ahahahaha! Ngakak banget! Ada bocil ngamuk!" Gerald menertawakan ekspresi kesal Tammy dengan wajah tanpa dosa.

"J--jahat ...," lirih Tammy sambil menyeka air di sudut matanya. Entah sejak kapan ekspresi kesalnya berubah menjadi tangisan seperti ini. Tetapi yang pasti, Tammy paling tidak suka dianggap seperti anak kecil karena hal itu akan mengingatkannya pada perundungan yang teman-temannya lakukan padanya.

GEMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang