24 | GERALD PANIK NANO-NANO

134 43 9
                                    

"Ayah itu walaupun galak, kasar, dan suka marah-marah sama anaknya, tapi beliau adalah sosok yang paling sering dicari ketika sang anak ingin membeli sesuatu alias jajan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah itu walaupun galak, kasar, dan suka marah-marah sama anaknya, tapi beliau adalah sosok yang paling sering dicari ketika sang anak ingin membeli sesuatu alias jajan."

- Gallardo Gerald Devano -

•••

"Hmm ... gimana, ya, Ger? Kalau gue tanya Zayyan dulu, boleh, enggak?"

Gerald dengan cepat mengangguk, mengizinkan Wilona untuk meminta izin pada Zayyan terlebih dahulu sebelum membawa gadis itu pulang bersamanya. "Bilang sama Zayyan kalau ini urgent, Na! Pokoknya, dia harus izinin lo untuk pulang sama gue!" ucap Gerald dengan sedikit berteriak agar Wilona yang sudah berlari di depan sana dapat mendengar suaranya.

Wilona tidak menjawab. Gadis itu hanya menoleh ke belakang, lalu mengacungkan ibu jarinya pada Gerald. Tanda bahwa gadis itu mengerti apa yang Gerald perintahkan padanya.

Sambil menunggu Wilona kembali, Gerald mendaratkan bokongnya pada bangku semen di pinggir lapangan. Lelaki itu menatap lurus ke arah sekelompok siswa yang sedang bermain basket secara asal. Derai tawa terdengar menggema di lapangan yang sudah cukup sepi. Para siswa itu terlihat menikmati permainan basket mereka yang hanya bertujuan untuk mencari kesenangan.

"Kangen main basket sama Ata," gumam Gerald tanpa sadar. Matanya terpaku pada pemandangan menyenangkan di depannya. Namun, kini jiwa lelaki itu sedang menyelam ke dalam memori masa lalu yang dulu pernah ia lewati bersama mantan kekasihnya, Atlanta.

"Salah itu cara pegang bolanya! Sini gue ajarin!" ucap Gerald yang kemudian melangkah mendekati Atlanta yang sedang bersiap untuk memasukkan bola basket di tangannya ke dalam ring.

Melihat Gerald sudah berdiri di depannya dan tangan lelaki itu terulur ke depan seolah ingin meminta bola basket yang ia pegang, Atlanta buru-buru menyembunyikan bola tersebut ke belakang tubuhnya. "Dih, sok banget! Mentang-mentang tahun ini lo diangkat jadi kapten basket, terus lo bisa seenaknya mamerin kemampuan lo di depan gue, gitu? Lagian ini gue udah bener kok megang bolanya. Apanya yang salah coba?" Gadis itu terlihat sangat tengil ketika menolak tawaran Gerald untuk memperbaiki posisi tangannya saat memegang bola basket.

"Makanya kalau dikasih tau jangan ngeyel!" Gerald yang gemas langsung merebut bola basket yang Atlanta sembunyikan di belakang tubuhnya. Namun, gerakan Gerald yang terlalu cepat membuat Atlanta kehilangan keseimbangan hingga akhirnya gadis itu terjatuh ke aspal lapangan dengan Gerald yang menindih tubuhnya. Sebenarnya tidak sepenuhnya menindih karena Gerald menahan beban tubuhnya dengan tumpuan lengan di sisi kanan dan kiri wajah Atlanta.

"G--Ger ...." Wajah Atlanta memucat. Gadis itu sangat gugup saat ini. Posisinya dengan Gerald benar-benar membuat jantungnya seolah berhenti berdetak.

"Ta, pacaran, yuk?" Tidak ada angin, tidak ada hujan, Gerald secara tiba-tiba mengajak sang sahabat untuk menjalin hubungan spesial dengannya. Ternyata benar yang Atlanta katakan dulu. Laki-laki ini gila. Benar-benar gila.

GEMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang