1O | TAMMY, GERALD, DAN GUMMY

165 62 28
                                    

"Dekat denganmu tidak baik untuk kesehatan jantungku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dekat denganmu tidak baik untuk kesehatan jantungku."

- Tamara Ayoumy Rasella -

•••

"Ih, kok aneh, ya? Kenapa Tammy ngerasa kalau ibu-ibu di belakang sana itu lagi ngejar Tammy?" monolog Tammy bingung. Gadis itu sesekali menoleh ke belakang sambil tetap mengejar kucing berbulu putih yang justru semakin cepat berlari.

"Maling! Dasar maling!"

"Berhenti! Jangan lari kamu!"

"Liar banget, sih! Kecil-kecil udah jadi maling!"

Hah? Maling? Batin Tammy bertambah bingung.

Mengapa ibu-ibu di belakang sana meneriakinya maling? Siapa yang maling? Tammy bersumpah, selama empat belas tahun hidupnya, ia tidak pernah sekalipun mencuri. Orang tuanya pun tak pernah mengajarinya seperti itu. Theresia dan Nolan sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat keluarga mereka. Jadi, mana mungkin anak mereka tumbuh menjadi seorang pencuri seperti yang dikatakan oleh ibu-ibu di belakang sana?

"Tammy harus lari lebih kenceng supaya bisa nangkep meong! Kita berdua harus sembunyi di tempat aman!" monolog Tammy yang kemudian menambah kecepatan larinya hingga dalam hitungan detik, ia sudah berhasil meraih tubuh kucing itu.

HUPH!

"Meow!"

"Ah, akhirnya dapat juga! Ayo sekarang kita sembunyi, Meong!"

•••

"Meow!"

"Meong, jangan berisik! Nanti kita ketahuan!"

Tammy panik bukan main selama bersembunyi di balik tong sampah bersama kucing yang dipanggilnya dengan nama 'Meong'. Pasalnya, kucing itu tak mau diam dan terus-terusan mengeong. Tammy takut persembunyian mereka akan ketahuan jika kucing itu terus bersikap nakal seperti ini.

"Meong! Sssttt! Kamu tuh ngerti diem, enggak, sih? Don't be noisy! Keep silent!" ucap Tammy sambil mencubit pipi kucing itu dengan gemas. Entah apa yang salah dengan otak gadis empat belas tahun ini, tetapi kucing tersebut tentu tidak akan mengerti bahasa Inggris yang diucapkannya. Jangankan bahasa Inggris, bahasa Indonesia saja kucing itu tidak bisa memahaminya.

"Ew, di sini bau banget!"

Ya, bagus Tammy. Salahkan saja ide konyol yang tiba-tiba melintas di otakmu. Sudah tahu isinya sampah, masih saja mau bersembunyi di baliknya.

"Eh, itu kertas apa, ya? Kok ada gambar kucingnya?" gumam Tammy sambil memicingkan matanya, menatap ke arah selebaran yang tertempel di tiang listrik di sebelah tong sampah yang menjadi tempat persembunyiannya.

GEMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang