12 | GERALD JADI BABYSITTER?

163 58 33
                                    

"Aku ingin selalu berada dekat denganmu agar kamu tahu, kamu tidak pernah sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku ingin selalu berada dekat denganmu agar kamu tahu, kamu tidak pernah sendirian."

- Gallardo Gerald Devano -

•••

Jam tiga pagi sudah harus bangun karena ponsel yang terus berdering tidak membiarkan jiwanya melayang di alam mimpi sudah cukup membuat Geraldine nyaris gila. Tidak perlu ditebak siapa penelepon tersebut karena hanya Gerald-lah yang berani melakukan spam telepon seperti itu.

"Apaan, sih, Gobs?! Lo enggak liat ini jam berapa? Ini jam tiga pagi, Kambing! Lo ngapain neleponin gue terus, hah?!" omel Geraldine pada sang adik di seberang telepon.

"Kak, tolongin gue. Lo dateng ke sini sekarang, ya? Alamatnya nanti gue share via WhatsApp. Pokoknya lo harus dateng. Ini penting banget soalnya. Lo masih sayang gue, 'kan, Kak?"

"Dih? Kenapa lo? Ketangkep polisi? Lo ngobat ya, Anjing?! Wah, parah lo--"

"Kak, enggak. Jangan salah paham dulu. Pokoknya lo dateng aja ke alamat itu. Gue lagi ada di sana. Gue butuh lo sekarang. Dateng, ya?"

"Huh, iya-iya! Lo emang adik gue yang paling suka ngerepotin! Gue siap-siap dulu."

"Makasih, Kak Dine cantik! Gue tunggu ya."

Beep.

Sambungan telepon diputus sepihak oleh Gerald. Geraldine yang masih kesal karena acara tidurnya diganggu pun langsung membanting ponselnya ke kasur. "Itu anak kalau sehari aja enggak bikin masalah mati kali, ya? Heran gue, ada aja masalah yang dia bikin. Mending kalau bisa nyelesain sendiri, lah ini? Ngerepotin gue aja!" oceh Geraldine kesal. Gadis itu kemudian bangkit dari kasur dan langsung masuk ke kamar mandi untuk bersiap-siap.

•••

Kaku, canggung, gugup, keringat dingin, pusing, semua bercampur menjadi satu dalam diri Geraldine. Bagaimana tidak? Saat ini ia sedang duduk di ruang tamu dan berhadapan langsung dengan tuan rumah yang menatapnya dengan sorot dingin.

"Emm ... Om? Tante? Maaf sebelumnya, tapi sebenarnya maksud dipanggilnya saya ke sini untuk apa, ya? Saya sama sekali tidak mengerti," ucap Geraldine sopan.

"Saya bukan tipikal orang yang suka bertele-tele, jadi kita langsung ke intinya saja, ya?" Nolan angkat bicara. Matanya menatap lurus Geraldine yang sudah pucat pasi karena gugup berada dalam situasi menegangkan seperti ini.

"Baik, Om. Langsung ke intinya aja," jawab Geraldine, menyetujui ucapan Nolan.

"Ya, jadi tadi saya dan istri saya menemukan adik kamu, Gerald, sedang tertidur di sofa ruang tamu kami. Dia tertidur pulas tak jauh dari posisi tidur anak kami, Tammy, yang membuat kami berpikiran negatif terhadap Nak Gerald." Nolan melontarkan topik utama yang sejak tadi Geraldine tunggu.

GEMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang