[ SPIN-OFF 'AKSARASSA' | ON-GOING ]
Berawal dari ketidaksengajaan, Gallardo Gerald Devano bertemu dengan seorang bocil SMP bernama Tamara Ayoumy Rasella. Gadis yang lebih akrab dipanggil Tammy itu terlihat ketakutan saat Gerald menyentuhnya. Ternyat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa gue harus peduli sama orang yang udah ngancurin hidup gue?"
- Ravarga Immanuel Lashaka -
•••
PLAK!
"Kak, ya ampun. Kita baru aja pulang loh, udah KDRT aja!" Gerald meringis sambil mengusap-usap bahunya yang baru saja menjadi sasaran empuk Geraldine.
"Ya biarin aja, abisnya lo bikin gue susah terus!" ucap Geraldine tanpa rasa iba sedikit pun. "Lo kayaknya emang hobi mancing emosi gue ya, Ger?"
"Maksudnya?" tanya Gerald tak paham.
"Belagak pilon lagi! Sekarang gue tanya, kenapa tadi lo bisa tidur di rumah Tammy? Semalem 'kan lo pamitnya nginep di rumah Satria, terus kenapa malah nyasar ke rumah anak perawan, hah?!" omel Geraldine.
"Gue sebenarnya nyari Gummy. Kebetulan yang nemuin Gummy itu Tammy, jadi gue mau jemput kucing gue ke rumahnya. Eh, pas mau pulang malah hujan deras, jadi gue neduh dulu di rumah dia," jelas Gerald.
"Ya hawanya dingin, Kak. Gue sama Tammy abis makan kue keju juga, jadi kita kekenyangan, terus ngantuk. Lagian gue sama Tammy enggak ngapa-ngapain, kita cuma tidur. Itu pun posisinya beda. Gue di atas sofa, dia di kolong meja," ucap Gerald, masih berusaha menjelaskan kejadian yang sebenarnya pada Geraldine.
"Tapi beneran lo enggak macem-macemin anak orang, 'kan? Gue udah percaya banget sama lo, nih, jadi tolong jangan kecewain gue." Geraldine menatap Gerald dalam, berusaha mencari kebohongan di mata sang adik, tetapi hasilnya nihil. Gerald memang menceritakan kejadian yang sebenarnya tanpa direkayasa.
"Lo tau gue enggak akan ngelakuin hal bodoh itu, Kak. Gue dibesarkan oleh seorang ibu yang hebat, jadi gue enggak mungkin ngecewain beliau dengan tindakan bodoh itu," ucap Gerald, nyaris putus asa untuk membela dirinya sendiri.
"Ya udah, ya udah, gue percaya kok sama lo. Walaupun lo sering nyusahin gue, tapi gue yakin adik gue ini enggak akan ngecewain keluarganya sendiri. Iya, 'kan?"
"Iya, lah. Siapa dulu? Gerald!" Gerald menepuk dadanya dengan bangga. Geraldine hanya tertawa melihat kelakuan konyolnya itu.
"Udah, gih, sana tidur. Besok 'kan lo harus sekolah. Nanti ngantuk di kelas, gimana?" Geraldine mendorong Gerald untuk segera menaiki anak tangga.
"Ya udah, gue tidur dulu, ya, Kak? Maaf, dini hari ini gue udah bikin lo repot," ucap Gerald tulus. Lelaki itu berhenti di depan tangga dan menatap wajah sang kakak untuk beberapa detik. Ada perasaan bersalah dalam tatapan mata itu.
Geraldine tersenyum lembut. "Iya, enggak apa-apa. Udah, sana tidur," titahnya, lagi.
"Iya, Kak Dine bawel! Lo juga, sana tidur!" ucap Gerald, membalikkan kata-kata sang kakak. Setelah mendapat anggukkan kepala dari Geraldine, Gerald segera naik ke atas dan pergi tidur.
