O4 | HARI APES GERALD

237 82 10
                                    

"Jangan mau sama cowok yang males bayar uang kas! Bayar uang kas aja dia males-malesan, apalagi diminta ngumpulin uang buat halalin kamu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan mau sama cowok yang males bayar uang kas! Bayar uang kas aja dia males-malesan, apalagi diminta ngumpulin uang buat halalin kamu?"

- Shamody Airlangga -

•••

"Kak, kemarin sebelum pergi, mama ninggalin uang jajan buat gue, 'kan?"

Geraldine yang sedang mengaduk sayur asem di dalam panci pun menoleh sekilas pada Gerald yang baru saja muncul di ambang pintu dapur. Ternyata adiknya itu sudah siap untuk berangkat sekolah. Hal itu terbukti dengan penampilannya yang sudah rapi terbalut oleh seragam SMA McKenzie, lengkap dengan almamater OSIS Grahita Sembrani. Menjabat sebagai wakil ketua OSIS membuat Gerald memiliki dua almamater yang berbeda, yaitu almamater siswa yang selalu dikenakannya setiap hari Selasa sampai Jumat, dan juga almamater OSIS yang khusus dipakai untuk rapat anggota setiap hari Senin.

"Enggak, tuh," jawab Geraldine cuek. Nyatanya, kehadiran Gerald di sini tak mampu menghalangi kegiatan masak Geraldine. Gadis itu kembali fokus pada sayur asemnya dan tak menghiraukan ekspresi wajah sang adik yang sudah memerah, seakan siap untuk meledak.

"Bohong!" tukas Gerald sengit. Lelaki itu memicingkan matanya curiga.

Geraldine menoleh cepat, kemudian menatap Gerald tak kalah sengit. "Dih? Penting amat gue bohong sama lo," ucapnya dengan nada bicara yang terdengar tak peduli.

"Ya jelas bohong!" ucap Gerald, mempertahankan tuduhannya terhadap sang kakak. "Mama enggak mungkin pergi gitu aja tanpa ninggalin uang jajan buat gue. Lo pasti bohong, gue tau itu. Paling juga uangnya ditilep buat beli skincare lagi!"

"Heh! Astagfirullah! Nyebut lo, Dek!" seru Geraldine dengan mata yang membulat sempurna. Gadis itu tak percaya bahwa sang adik berani menuduhnya seperti ini. "Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan!"

"Salah," ucap Gerald mengomentari. "Yang bener itu, fitnah lebih kejam daripada tidak memfitnah."

PLAK!

Kalimat tak berdosa yang baru saja dilontarkan oleh Gerald ternyata berhadiah sebuah centong sayur. Lelaki itu mengusap kepalanya yang terasa nyeri sekaligus panas akibat terkena lemparan centong sayur yang baru saja digunakan untuk mengaduk sayur asem itu. "Wah, KDRT! Gue laporin ke Pak Owi, bodoamat!" ucap Gerald bak korban KDRT betulan.

"Pak Owi siapa, anjir?!" tanya Geraldine tak mengerti.

"Tetangga sebelah rumah Pak RT," jawab Gerald santai.

"Lah, kenapa enggak sekalian lo laporin aja ke Pak RT langsung? Ngapain segala lapor ke Pak Owi dulu? Gila lo, ya?" Geraldine menatap Gerald heran, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya takjub seolah tak menyangka bahwa adiknya bisa se-random itu.

GEMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang