22 | TAMMY MARAH BESAR

142 43 22
                                    

"Cemburu? Memangnya siapa aku di dalam hidupmu? Aku tak punya hak untuk merasa cemburu pada perempuan mana pun yang sedang dekat denganmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cemburu? Memangnya siapa aku di dalam hidupmu? Aku tak punya hak untuk merasa cemburu pada perempuan mana pun yang sedang dekat denganmu."

- Tamara Ayoumy Rasella -

•••

Gerald memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Kini lelaki itu sedang dalam perjalanan menuju rumah Tammy. Sungguh, Gerald sangat khawatir akan kondisi gadis itu. Asma Tammy kambuh dan gadis itu mengatasi masalahnya sendirian. Ah, Gerald benar-benar tak kuat untuk membayangkannya.

"Cil, maafin gue," gumam Gerald lirih, kemudian lelaki itu mengusap kasar sudut matanya yang mengeluarkan sedikit air mata dengan punggung tangan.

Gerald tak sadar bahwa kecemasannya pada kondisi Tammy mampu membuatnya menangis seperti ini. Tidak. Gerald tidak lebay atau hiperbola. Lelaki itu memang benar-benar cemas dan hal itu membuatnya menjadi sedikit emosional saat ini.

Gue dateng, Cil. Batin Gerald ketika matanya menatap gapura yang menjadi ikon selamat datang di kompleks perumahan Tammy.

Dengan semangat 45, Gerald memasuki area itu dan segera berbelok ke kiri. Perumahan Tirta Jaya Blok C No. 26. Ya, itu adalah alamat rumah Tammy. Gerald sudah menghafalnya di luar kepala.

"Alvaro, ganti baju pake ini aja, ya? Ini bajunya Papa Nolan, tapi udah kekecilan. Mungkin kalau dipake sama Alvaro enggak akan kegedean banget."

"Makasih, Tam. Aku izin ke toilet dulu, ya?"

"Iya, Alvaro. Toiletnya ada di sebelah dapur ya."

"Bangsat! Kenapa itu anak bisa ada di dalem rumah Tammy?!" Gerald segera membuka helm fullface-nya dan meletakkannya di atas tangki motor, kemudian lelaki itu berlari masuk menerobos rumah Tammy dengan wajah tanpa dosa.

"Kak Ger?" Tammy awalnya terkejut melihat kehadiran Gerald di rumahnya. Namun, setelah otaknya kembali berfungsi normal, gadis itu membuang wajahnya ke samping, menghindari tatapan Gerald. "Ngapain Kak Ger ke sini? Perasaan Tammy enggak minta kakak dateng."

"Tam, sorry. Tadi gue--"

"Apa?" sela Tammy cepat. Gadis itu memang sangat imut jika dalam mode normal, tetapi jika ia sudah mencapai puncak emosinya, jangan harap Tammy akan bersikap lembut seperti biasa.

"Gue ikut rapat OSIS sepulang sekolah karena Satria ngabarinnya mendadak," ucap Gerald menjelaskan.

"Oh, dadakan, ya? Hmm ... sebenarnya, sih, rapatnya enggak salah, tapi Kak Ger yang salah karena enggak ngasih kabar kalau kakak enggak bisa nemenin Tammy beli es krim di supermarket sepulang sekolah karena harus menghadiri rapat OSIS. Kita udah buat janji, loh, Kak. Pinky promise. Don't you remember? Or you ... forgot about our promise?"

GEMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang