18 | KAKAK TIRI ATLANTA

124 43 14
                                    

"Jangan terlalu lucu, nanti aku gemes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan terlalu lucu, nanti aku gemes."

- Gallardo Gerald Devano -

•••

"Bagaimana, Dok? Apa keterlambatan mendapatkan menstruasi pertama yang adik saya alami ini berbahaya bagi kesehatannya?" tanya Geraldine pada dokter muda yang duduk berhadapan dengannya.

Dokter dengan name tag bertuliskan nama Dr. Aradya Feeza itu tersenyum lembut pada Geraldine, kemudian menjelaskan hasil pemeriksaan Tammy. "Tidak ada yang berbahaya kok. Kondisi yang terjadi pada adik kamu ini juga sering terjadi pada beberapa pasien remaja lain. Keterlambatan mendapatkan menstruasi pertama adalah hal yang wajar karena hal itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti stres yang berlebihan, kelebihan atau kekurangan berat badan, faktor keturunan, olahraga yang berlebihan, dan mengonsumsi obat atau ramuan herbal."

"Oh, jadi tidak berbahaya, ya, Dok?" tanya Geraldine.

"Iya, benar, tidak berbahaya sama sekali. Kondisi Tammy saat ini juga baik-baik saja kok. Tapi tolong sekarang adiknya lebih dijaga, ya? Soalnya dia sedang dalam masa subur karena baru saja mendapatkan menstruasi pertamanya," pesan Dr. Aradya Feeza pada Geraldine yang terlihat bingung karena inilah pertama kalinya Geraldine pergi ke dokter untuk mengonsultasikan keluhan orang lain. Geraldine jadi merasa seperti ibu muda yang sedang mengantarkan anaknya berobat.

Tuh, 'kan, apa gue bilang! Tammy pasti baik-baik aja. Gerald ngeyel banget maksa-maksa gue bawa Tammy ke dokter! Batin Geraldine jengkel.

"Jadi, Tammy udah boleh pulang, ya, Dok?" tanya Tammy yang sedari tadi hanya diam menyimak percakapan antara Geraldine dan Dr. Aradya Feeza.

"Boleh, Tammy. Kalau perutnya masih terasa sakit atau kram, Tammy bisa isi botol dengan air hangat, lalu letakkan botolnya di atas perut Tammy supaya hangat, ya. Jangan terlalu dirasa. Sakit perut di saat menstruasi adalah hal yang wajar kok," jelas Dr. Aradya Feeza dengan nada lembut.

"Baik, Bu Dokter. Tammy ngerti," jawab Tammy sambil mengembangkan senyum manisnya. "Ayo, Kak Dine. Kita pulang sekarang aja. Tammy enggak sabar mau rebahan ini. Perut Tammy sakit, Kak."

"Iya, kita pulang sekarang, ya? Dokter, kami pulang dulu, ya. Terima kasih telah memeriksa kondisi Tammy dan menjelaskan hal-hal yang belum kami ketahui," ucap Geraldine, berpamitan pada Dr. Aradya Feeza.

"Sama-sama. Hati-hati pulangnya, ya." Dr Aradya Feeza tersenyum manis. Ia menatap Geraldine dan Tammy yang mulai menjauh, lalu hilang di balik pintu ruangannya.

•••

"Assalamu'alaikum."

Gerald yang sedang bermain PlayStation di ruang tengah segera berlari ke ruang depan untuk membukakan pintu. Sejak tadi pikirannya dipenuhi oleh Tammy. Gerald khawatir dengan kondisi Tammy hingga ia tidak bisa fokus bermain game. Makanya, ketika ia mendengar suara Geraldine yang mengucap salam, ia langsung berlari ke ruang depan untuk bertemu Tammy.

GEMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang