21 | GERALD GAGAL JAGA TAMMY

137 45 17
                                    

"Kamu baik banget, tapi aku enggak bisa balas perasaan kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu baik banget, tapi aku enggak bisa balas perasaan kamu. Aku cuma liat kamu sebatas teman biasa."

- Tamara Ayoumy Rasella -

•••

"Gue mau pulang, Ta. Mau bareng, enggak?" tanya Varga pada Atlanta yang masih asyik mengobrol dengan Ruby dan Samantha. Saat ini mereka sedang berkumpul di markas SLYTHER. Sky sedang bahagia karena kakak pertamanya dinyatakan sedang mengandung bayi laki-laki. Sebentar lagi lelaki itu akan menjadi seorang paman. Ah, Sky benar-benar bahagia mendapat kabar itu hingga ia memutuskan untuk mentraktir apa saja makanan yang diinginkan oleh para sahabatnya.

"Ah? Enggak, deh. Nanti gue bareng Ruby sama Samantha aja. Kita mau mampir ke Chatime dulu," jawab Atlanta.

"Oh, ya udah. Kalau gitu gue pamit pulang, ya? By, Sam, gue pulang, ya?" ucap Varga, berpamitan pada ketiga gadis itu.

"Yoi. Hati-hati, Var!" seru Samantha.

"Jangan ngebut-ngebut, nanti ketemu malaikat maut!" pesan Ruby, lantas tertawa.

"Santai. Cuma 180 km/jam, kok," jawab Varga tengil. Setelah itu ia pergi dari hadapan ketiga sahabatnya dan bergegas menuju pintu keluar markas. Di luar sana ada Elang, Rigel, dan Sky yang sedang menyantap makanan masing-masing di sofa yang memang sengaja diletakkan di luar untuk bicara santai. Ketiga lelaki itu kompak menolak untuk makan di dalam markas karena merasa bahwa udara di dalam sana sedikit panas, membuat mereka tidak nyaman.

"Eh, mau pulang lo, Var?" tanya Sky yang pertama kali menyadari kehadiran Varga di samping kanan mereka.

"Iya, udah ditelepon nyokap soalnya, disuruh bantuin bikin kue. Tadinya gue mau stay di sini biar kita bisa pulang bareng-bareng, tapi gue enggak tega ngebiarin nyokap gue ngerjain pesanan sebanyak itu. Toko pastry-nya lagi rame, banyak pesanan masuk," jelas Varga.

"Oh gitu. Ya udah, kalau urusan orang tua mah gue enggak bisa nahan lo lagi. Itu lebih penting dari apa pun," ucap Elang, mempersilakan Varga pulang. Memang, jika sudah berurusan dengan orang tua, Elang paling tidak bisa melarang anggotanya karena menurutnya, orang tua lebih penting dari apa pun itu.

"Thanks, Lang," ucap Varga sambil ber-highfive dengan Elang, Sky, dan juga Rigel.

"Hati-hati lo, Var. Kalau ada apa-apa, langsung telepon salah satu dari kita," pesan Rigel sedikit cemas. Lelaki itu memang selalu khawatir jika melihat sahabatnya ingin pulang. Rigel takut ada sesuatu yang buruk terjadi ketika salah satu dari mereka memutuskan untuk pulang karena ia sadar musuh SLYTHER ada di mana-mana.

"Santai. Nomor Elang udah gue setel jadi speed dial, kok. Kalau ada apa-apa, gue bakalan langsung hubungi Elang," ucap Varga yang kemudian pergi meninggalkan ketiga sahabatnya. Lelaki itu bergegas menuju area parkir markas, tempat ia memarkirkan motornya.

GEMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang