✿Terjebak Lara✿

1.8K 367 210
                                    


Selamat membaca ya, btw maaf uda lama gak update gegara sibuk kerja 🌈🌙

Anw, klo semisal sad ending mau ga?


PART 36

“selepas kepergianmu

⚛️ - ⚛️ - ⚛️

"Jadi ternyata, semua yang Bibi dengar itu benar?"

Siang itu, Yeza menghabiskan waktu cukup lama untuk sekedar mengobrol ringan di warung makan pinggir jalan setelah tanpa sengaja keduanya tadi bertemu berpapasan di Supermarket dan memutuskan mampir untuk sarapan pagi.

Sebenarnya Yeza lebih banyak diam. Bibi Keni lah yang mendominasi membeberkan beberapa hal yang sudah beliau tahu sebelumnya.

Gadis itu berkedip. "Udahlah, Bi. Lupain aja. Aku udah pelan-pelan nyoba buat ikhlas."

Bibi Keni hanya menghela, merasa menyesal dengan semua yang telah terjadi. Ia pikir, melihat bagaimana hari-hari kedua pasangan itu, ke depannya akan ada jalan baru yang lebih baik. Tetapi ternyata tidak.

"Jihoon dirumah gimana, Bi? Dia masih suka keluyuran malem? Terus telat makan?" tanya Yeza penasaran.

"Masih sama, tapi dia udah gak terlalu suka keluar malam. Kadang juga ada teman-temannya juga diajak kerumah, termasuk Karina." jawab Bi Keni jujur.

"Oh.. syukurlah." Yeza mendesau halus. "Jagain Jihoon terus ya, Bi. Selagi dia jauh dari bunda, pasti sukanya ngebangkang."

Bibi Keni tertawa sekilas, lalu menggenggam tangan Yeza. "Pasti sulit ya buat kamu?"

"Nggak perlu khawatir, Bi. Aku bisa nerima semuanya pelan-pelan kok."

Sembari memikirkan ucapannya, Yeza tertawa dalam batin. Berharap waktu akan benar-benar menyembuhkan segalanya.

"Bibi nggak menduga, bahwa kalian akhirnya akan seperti ini." keduanya terdiam sama-sama memandangi jalanan pinggir yang lenggang.

Yeza mengangguk lesu. "Aku juga, Bi."

"Tapi Bibi sendiri udah kenal Jihoon luar dalam. Apa yang dia lakukan sekarang, itu sebagai tanda jika dia memang benar-benar mencintai Karina dan berjuang dengan cara apapun selagi mampu."

Bibi Keni menghela nafas lagi sebelum kembali melanjutkan. "Ya.. meskipun cara dia salah,"

"Iya, itu salah satu faktor kenapa aku milih mundur sama pernikahan ini, Bi. Sekeras apapun aku nyoba, hubungan kita gak akan nemuin titik terang karena bukan aku yang sedang dia perjuangkan." Yeza menyahut setelah hening beberapa menit.

"Kamu perempuan baik. Tuhan mungkin tidak mengizinkan, Jihoon mendapat jodoh seperti mu." suara perempuan paruh baya itu berubah serius.

Yeza tersenyum pelan, sedikit ragu menjawab. "Mungkin.."

Hampir akan kembali bercerita sesuatu, layar ponsel Yeza menyala menunjukkan notifikasi pesan. Selang beberapa detik, ia terfokus membaca kata demi kata yang tertera singkat.

Marriage is an Nothing √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang