✿Dua Sandaran✿

1.7K 383 61
                                    

Bintangnya dipencet dulu ⭐


PART 05

“perasaan benci adalah kebimbangan yang sebenarnya”

⚛ - ⚛ - ⚛

Sekitar jam 4 sore, selesai dari kelas pagi dan berkumpul sebentar bersama teman-temannya, Jihoon masih belum kembali ke rumahnya dan memutuskan untuk menunggu di area parkiran Apartemen kediaman Karina.

Hanya ada sekedar rencana kecil saja untuk mereka berdua jalan-jalan sebentar sebelum Jihoon akan pulang ke rumahnya saat malam nanti. Lagipula kebetulan cuaca sore ini cukup mendukung cerah, tidak seperti biasanya.

"Duh, maaf ya, lo jadi nunggu lama."

Dengan langkah tergopoh, Karina datang sambil menata beberapa perlengkapan Cewek di dalam tas kecilnya. Ia juga terlihat belum mengganti tatanan rambutnya yang masih sama dikuncir seperti saat kuliah tadi.

"Nggak juga kok, baru duapuluh menitan." balas Jihoon yang menunggu sambil duduk di kap depan mobilnya.

"Anjir, duapuluh menit itu lama! Ish, lo sih ngajak jalan juga dadakan banget. Belum sempet buat siap-siap nih,"

"Gak papa, Dandan di mobil aja. Buruan masuk gih," Jihoon berjalan ke arah pintu mobil dan kemudian disusul Karina pula.

Saat keduanya sudah di dalam mobil, Jihoon menyetel musik favorit yang biasanya mereka dengarkan setiap perjalanan. Mereka juga kebetulan punya selera musik yang sama, meskipun Karina sebenarnya tidak terlalu sering mendengarkan lagu kecuali hanya sedang suntuk saja.

"Ini lo abis dari rumah, atau beres nongkrong langsung jemput gue?" tanya Karina ketika ia mulai menyisir rambutnya untuk di gerai.

"Langsung sih, sekalian numpang mandi bentar di kostnya Yoshi. Lagian kalo gue pulang dulu juga ga enak, malah bolak-balik."

"Pantesan bau parfum lo wangi banget,"

Jihoon yang tengah memutar setir kemudi nya pun tertawa. Ia memang selalu memakai banyak parfum ketika pergi kemanapun. Sama halnya juga dengan Karina, meskipun aroma keduanya sangat berbeda.

"Rin, lo mending ganti parfum yang kaya punya gue aja." usul Jihoon tiba-tiba teringat sesuatu.

Karina menautkan alis binggung. "Tiba-tiba nyuruh gue ganti parfum? Kenapa emangnya?"

"Yeza kalo masuk mobil kadang afal banget sama bau parfum yang asing bukan punya gue. Kadang dia nanya ya, gue jawab Hyunjin yang abis nebeng. Tapi yakali masa setiap hari Hyunjin nebeng gue." jelasnya berusaha membuat gadis itu mengerti.

"Oh gitu.." Karina bergumam pelan.

Jihoon sesekali menoleh kearah Karina yang tengah sibuk sendiri dengan aktivitasnya. "Nggak masalah kan?"

"Iya santai. Gue juga suka kok sama bau parfum lo, entar kasih tau aja merknya biar gue beli."

Sejak setahun belakangan, Karina dan Jihoon memang harus pandai-pandai merahasiakan segalanya diantara mereka pada siapapun. Selain Hyunjin, tidak ada satupun teman terdekat Jihoon yang tahu. Dimata mereka semua, hanya nama Yeza lah sosok pendamping hidupnya.

Marriage is an Nothing √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang