✿Cuilan Harapan✿

1.5K 328 38
                                    


Thxuuu bgt kaliann para pembaca💚

PART 25

“sederhananya, kita hanyalah figuran

⚛ - ⚛ - ⚛

Karena besok adalah hari keberangkatan menuju Bali, Yeza memilih mengambil libur tidak datang ke toko seperti biasanya. Banyak hal yang perlu disiapkan seperti contohnya adalah prepare berbagai perlengkapan.

Bermalam selama enam hari tentunya memerlukan persiapan yang memadai demi kenyamanan masing-masing. Meskipun entah aktivitas apa saja yang akan Jihoon dan Yeza lakukan disana. Terlebih mereka juga tidak bisa meminta bantuan Bibi Keni seperti layaknya saat di rumah.

"Buset Za, lo bawa koper banyak banget." Jihoon berkomentar saat mendapati gadis itu memindahkan dua koper besar ke pojok kamar.

Yeza menoleh sekilas, lalu menyibak rambutnya yang menutupi wajah. "Cuman dua, yang satu punya lo satunya punya gue. Udah gue tata semua isinya lengkap kok,"

"Lo yakin?"

"Yakin apanya?"

Jihoon mendekat beberapa langkah. Memeriksa berat dari dua koper besar miliknya itu dan seketika bibirnya mendecak kesal. "Lo pikir kita disana bawa asisten yang bisa disuruh nyeret nih koper hah?"

Yeza menggeleng kecil. "Udah tenang aja, itu urusan gampang."

"Awas aja kalo ujung-ujungnya pake nyusahin gue," pasrah Jihoon.

Gadis berambut kecoklatan itu hanya tertawa kecil. Masih berkutat dengan aktivitasnya, ia melirik Jihoon yang nampak merebahkan diri di atas tempat tidur.

"Jihoon, temen-temen lo tadi pada balesin snapgram gue tau." ujarnya mengadu.

"Siapa?"

"Hyunjin, Junkyu, sama si Felix."

Kepala Yeza sedikit mendongak lalu meneruskan, "Pada bilang ciyee yang besok mau liburan, ciyee yang persiapan bulan madu, terus pokoknya ngeledekin gitu. Sampe binggung gue mau jawab apa,"

"Gak usah dijawab, emang dasarnya mereka kurang kerjaan." sahut Jihoon.

"Lo cerita ke mereka ya kalo kita mau ke Bali?"

"Iyalah, enam hari gue nggak muncul gaada kabar gimana mereka gak pada heran? Yang ada langsung ngespam nelfon gak jelas. Yaudah gue kemarin cerita ke mereka sekalian pamit,"

"Oh.. Iya juga sih." Yeza mengangguk paham.

Tidak mungkin Jihoon merahasiakan list kepergiannya besok pada teman-teman yang lain. Bahkan Karina pun juga tahu, dan syukurnya gadis itu mengizinkan. Asal nanti Jihoon atau Yeza tidak memposting sesuatu yang menyulut api cemburu, semuanya tetap berjalan aman.

"Blokir aja kalo lo risih sama mereka,"

Yeza menoleh dengan alis berkerut tipis sembari menggeleng. "Nggak kok, lagian mereka kan temen lo. Gak masalah sih, fine fine aja."

Bagi Yeza hal semacam itu sudah biasa mengingat kebanyakan teman Jihoon memang kelakuannya absurd. Terlebih lagi si Hyunjin yang dulu satu bimbel SMP dengannya, sangat hobi meledek.

Marriage is an Nothing √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang