1555words lohh🙌
Terimakasih buat kalian yang suka sama story gadungan ini wkwkPART 19
“jika memang bukan aku, setidaknya jangan dia”
⚛ - ⚛ - ⚛
Yeza merakit beberapa tangkai bunga dandelion dengan balutan bungkus putih yang elegan dan aroma kuat yang semerbak. Sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman lembut. "Makasih, Ayah Udah mampir kemari. Semoga Bunda nanti suka sama bunganya,"
Yunhyeong menghirup bunga cantik di tangannya itu. Kemudian, mengusap hangat pucuk rambut Yeza—sang anak menantunya. "Ayah sudah lama nggak mampir kesini. Sekalian lah beli bunga buat Jisu. Biar tua gini masih romantis hehe,"
"Bagus dong, Yah. Bunda pasti senang banget diberi bunga favoritnya."
Sejujurnya, Yeza tidak terlalu dekat dengan Ayah Jihoon. Mengobrol pun, diantara mereka hanya sekedar bertegur sapa saat acara pernikahan. Namun, Yeza sebisa mungkin memposisikan diri agar bisa berbincang lebih nyaman tanpa rasa canggung.
Tuan Yunhyeong juga tergolong orang yang sibuk dengan dunia kerja. Jadi ketika Yeza datang berkunjung ke rumah Jisu, lebih sering tidak ada sang Ayah mertua disana.
"Oh iya, Ayah dengar Jisu mau berangkatkan kalian liburan ke Bali?"
Yeza tersenyum kecil, mengangguk ragu. "Iya, masih dua minggu lagi, setelah Jihoon selesai UAS."
"Kalian beneran berangkat kan?"
Yeza mengangguk lagi. "Jihoon bilang iya,"
Untuk yang kesekian kalinya, Yunhyeong kembali menorehkan senyum. "Syukurlah kalo begitu. Semoga kalian bisa have fun disana nanti,"
Mau tidak mau, Yeza tetap menarik senyumnya meski terpaksa. Have fun apanya?!
"Jihoon sendiri gimana kalo di rumah? Dia nggak bikin kamu kesusahan kan?" terdengar suara Yunhyeong kembali bertanya.
Yeza terkekeh sedikit. Berusaha menahan diri tidak mengatakan sesuatu. "Ada kalanya dia itu nyebelin, tapi kita tetep nyaman tinggal bareng kok."
"Dia masih sering keluyuran tengah malam?"
Kepala Yeza spontan menggeleng. "Enggak, dia lebih banyak dirumah sekarang." padahal ada sedikit ada penyesalan atas kebohongan yang tak sesuai fakta itu.
"Syukurlah kalo dia sedikit bisa berubah." Yunhyeong meredupkan suaranya.
"Lagipula aku juga nggak mau terlalu ngatur Jihoon, Yah. Dia juga punya hak atas dirinya sendiri,"
Dahi Yunhyeong berkerut. "Kenapa gitu? Kamu kan—"
Bunyi dering ponsel mendominasi obrolan diantara Yunhyeong dan Yeza. Seperti biasa seorang pengusaha sudah pasti tidak pernah lepas dari nada panggilan telepon.
Yeza mundur satu langkah. Sedikit memberikan ruang untuk sang Ayah mertua berbicara dengan lawan telepon tanpa ia harus mendengarnya.
"Terimakasih ya Yeza, atas paket bunganya. Ayah harus balik ke kantor lagi sekarang." Yunhyeong segera menyimpan ponselnya dan berpamit sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage is an Nothing √
FanficBagi Jihoon, pernikahan yang sekarang ia jalani bukanlah apa-apa. Jihoon never appreciated any of the bonds between them. #1 parkjihoon (21052021) ©𝟐𝟎𝟐𝟏