Jgn siderr rekk 🤧🙌
PART 26
“pergi, padahal tak pernah datang”
⚛ - ⚛ - ⚛
Keberangkatan Yeza dan Jihoon jam 7 dari rumah membuat keduanya sampai Bandara Soekarno-Hatta lebih cepat sesuai perkiraan. Tidak ada hambatan apapun di jalan raya termasuk terjebak macet kendaraan.
Dua koper besar bawaan mereka diturunkan dari bagasi dengan bantuan supir pribadi dari sang Bunda yang mengantar serta menjemput saat kembali pulang nanti.
Aktivitas lalu lalang Bandara juga tidak terlampau ramai orang. Sehingga untuk mengantri check-in lebih cepat tanpa menunggu bergiliran. Ternyata planing Jihoon agar datang 3 jam sebelum penerbangan sangatlah tepat.
Fyi, ini pertama kalinya bagi Yeza menunggangi pesawat. Dapat dibayangkan seperti apa parno nya kalian yang belum pernah naik pesawat.
"Tuh, ribet sendiri kan?" tiba-tiba Jihoon berhenti berjalan menatap lekat Yeza di belakangnya.
Yeza berusaha sekuat tenaga. Namun, apa yang dibayangkan nya ternyata tidak sesuai realita. Satu koper saja cukup berat, apalagi ditambah yang satunya.
"Bantuin lah, Ji."
Mendapat permintaan itu, Jihoon mendesis. "Lo itu emang ngeyel sih," gerutunya geram.
Namun, siapa sangka Jihoon tetap mengambil alih salah satu koper dari tangan Yeza. Lagipula apa kata orang lain kalau melihat seorang perempuan menggeret dua koper sekaligus padahal di sebelahnya tangan si suami menganggur.
"Ini kita mau ngapain dulu?" tanya Yeza sedikit mempercepat langkahnya.
"Check-in,"
"Lama enggak?"
"Ya kalo antrean nya gak panjang"
Yeza mengangguk sok paham. Enggan bertanya lebih detail lagi meski ia kurang paham. Yang penting selamat sampai tujuan tanpa hambatan apapun.
Perlahan Yeza berjalan santai mengikuti Jihoon di depan. Mungkin karena area Bandara luas, langkah jalan mereka terasa sangat jauh. Ini bahkan masih 5 menit dari awal sampai pintu utama.
Baru saja hendak memanggil Jihoon agar sedikit memperpelan langkah, ada suara lain yang menginterupsi dari hadapan mereka sehingga Jihoon secara spontan berhenti mendadak.
Yeza justru mengerutkan dahi. "Jaemin.."
Sorot mata Jihoon berubah tajam. "Ngapain lo disini?" matanya melirik 3 orang dibelakang Jaemin yang ia yakini adalah seorang bodyguard.
"Hari ini keberangkatan gue,"
Jihoon tidak tahu kebetulan apalagi yang kini terjadi diantara mereka. Tetapi sudah jelas, ini bukanlah pertemuan yang ia harapkan.
"Yaudah, urus kepergian lo sana gih. Gue sama Yeza buru-buru," ucap Jihoon sarkas.
Jaemin sama sekali tidak tersinggung. Tanpa mengurangi sikap santai, ia bertanya. "Kalian mau kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage is an Nothing √
FanficBagi Jihoon, pernikahan yang sekarang ia jalani bukanlah apa-apa. Jihoon never appreciated any of the bonds between them. #1 parkjihoon (21052021) ©𝟐𝟎𝟐𝟏