✿Sudah Semestinya✿

1.6K 337 59
                                    

Santai aja bacanya ya biar gak bosen.
Kalian harus teguh dgn kapal masing-masing :)

PART 12

“jika dunia hanya bisa bercanda, mungkin ia sedang berusaha menghibur penghuninya”

⚛ - ⚛ - ⚛

Tiga hari berlalu setelah kepulangan Ibu Yeza kembali ke rumah, maka otomatis semua berjalan baik-baik saja seperti semula. Selama dua hari Yeza menjaga Ibunya di rumah tanpa pulang sama sekali. Meskipun berat hati ia meninggalkan sang Ibu hanya dengan seorang pembantu, mau tak mau Yeza harus tetap kembali ke tempat asalnya atau kehidupan yang sebenarnya bersama Jihoon.

"Barang lo udah bener gaada yang ketinggalan kan?"

Yeza menggeleng. Tangannya sibuk berkutat memakai seatbelt di posisinya. Lalu kemudian menata tatanan rambut yang sedikit berantakan.

"Cek dulu isi tas lo, awas aja kalo sampe kita kudu puter balik." titah Jihoon sebelum benar-benar melajukan kendaran nya.

Gadis itu terpengkur, "Gaada, Jihoon. Lagian kalo ketinggalan juga ketinggalan di rumah Ibu, bisa diambil waktu gue kesini lagi."

Tanpa menyahut, Jihoon beralih menatap ke depan jalan. Perlahan-lahan menjalankan mobil mereka meninggalkan pekarangan rumah yang dulu Yeza tempati sebelum menikah.

"Ini kita ke Vicente dulu apa langsung balik?"

Yeza tak langsung menjawab, menyalakan ponselnya sebentar untuk memastikan sesuatu. "Anter gue ke Vicente dulu deh, Erin katanya butuh bantuan."

"Gak capek lo?" tanya Jihoon, menoleh sebentar ke Cewek itu.

"Gak lah, masih belum jam 3 sore. Lagian dirumah pasti nanti gue gak ngapa-ngapain kan, lo juga palingan abis ini ngeluyur lagi."

Jihoon membuang muka sambil mendengus tipis. Agak kesal dengan nada ketus bicara Yeza yang seenaknya.

Selang beberapa menit mereka hening tanpa obrolan, Yeza menatap ke arah Cowok di sebelahnya itu kemudian bertanya random. "Ji, di Fakultas lo si Karina anaknya famous banget ya?"

Beberapa detik selepas Yeza bertanya, Jihoon terkesiap di tempat. Tidak ada angin, tidak ada hujan, ia malah mendengar pertanyaan yang cukup mengasah batin.

"Ngapain lo nanya-nanya Karina?" Jihoon nampak santai sembari membelokkan setir kemudi.

"Gue kan follow instagram dia, anaknya aktif banget ikut banyak kegiatan. Followernya juga sepuluh ribu lebih, gila gak sih?"

"Dia emang anaknya cerdas," sela Jihoon cepat. Ia juga binggung harus merespon dengan bagaimana.

"Gue jadi kangen banget, padahal dulu kita sering hangout bareng waktu SMA."

Jihoon memberi respon mengangguk, meski perasannya sedikit campur aduk. Ada sedikit rasa gelisah mengingat beberapa hari ini ia sama sekali tidak saling kontak dengan Karina.

"Lo sama Karina dulu deket banget?" pancing Jihoon. Ia sedikit ingin tahu seperti apa pertemanan Yeza dan Karina.

"Deket sih deket, tapi menurut gue sih Karina anaknya tertutup banget. Apapun yang nggak bener-bener penting, dia gak bakal cerita. Dia punya pacar aja gue gak tau siapa,"

Marriage is an Nothing √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang