1. Jadi Pangeran ?

17.7K 1.2K 40
                                    

Komentar banyak-banyak ya...

💍 Happy Reading 💍

"Bang Argannn!"

Pemuda berusia 15 tahun si pemilik nama menoleh saat mendengar teriakan dari suara yang sangat dikenalnya. 

Terlihat seorang gadis kecil yang merupakan tetangga depan rumahnya itu sedang berlari ke arahnya. Senyum ceria terkembang di bibirnya seiring dengan langkah kaki kecilnya.

Argan berjongkok menanti gadis kecil itu menghampirinya.

"Kenapa?" Ucap Argan seraya mengusap lembut surai kecokelatan yang dikucir dua itu.

"Abang mau nggak jadi pangerannya aku?" Tanya sang gadis kecil sambil tersenyum lebar.

Kening Argan mengernyit. Menatap gadis kecil di hadapannya itu dengan penuh tanya.

Sang gadis kecil seperti mengerti kebingungan Argan pun langsung menjelaskan.

"Kemarin di sekolah ada temen aku yang ulang tahun. Dia jadi princess, cantiiikkk banget. Dan dia juga ditemani sama pangeran tampannya."

"Terus?" Tanya Argan penasaran. Ia masih belum mengerti arah gadis kecil di hadapannya ini.

"Kata Mama kalau seorang putri itu pasti ada pangeran tampannya. Kayak Mama yang punya Papa sebagai pangerannya." Terang sang gadis kecil.

"Aku mau juga jadi putri yang cantik, tapi aku maunya Bang Argan yang jadi pangerannya." Lanjutnya penuh antusias.

Mata bulatnya dan bulu mata yang bergerak-gerak lucu itu membuat Erlan mencubit gemas kedua pipi tembam gadis kecilnya yang baru berusia 5 tahun itu.

"Emangnya temen kamu itu yang jadi pangerannya siapa?"

"Namanya Kak Hizam."

"Kak Hizam itu siapanya temen kamu?" Tanya Argan dengan penuh minat.

Gadis kecil itu mengedipkan matanya polos "Kakaknya."

Argan tertawa renyah mendengar jawaban lugu gadis kecil di hadapannya. "Kalau gitu brarti nanti Kak Regan aja yang jadi pangerannya kamu." Usul Argan, menyebutkan nama kakak lelaki dari si gadis kecil.

Gadis kecil di hadapan Argan langsung menggelengkan kepalanya. "Nggak mau, aku nggak mau kalo Kak Regan yang jadi pangerannya. Aku maunya Bang Argan yang jadi pangeran."

Argan tersenyum hangat, tangannya kembali terangkat mengusap lembut surai sang gadis kecil.

"Ya udah nanti kalo kamu ulang tahunnya jadi princess, nanti Abang yang jadi pangerannya."

Sang gadis kecil langsung menggelengkan kepalanya beberapa kali, bahkan rambutnya yang dikucir dua itu pun ikut bergerak ke kanan dan ke kiri.

"Kenapa?" Tanya Argan bingung.

"Aku nggak mau jadi putri dan pangeran pas aku ulang tahun. Aku maunya yang beneran, kayak Mama dan Papa sekarang ini."

Argan terperangah sepersekian detik seraya menggaruk tengkuknya ya tak gatal. Ia sebenarnya bingung harus menjawab apa.

"Gimana, Bang? Abang mau kan jadi pangerannya aku kalo nanti aku udah sebesar Mama?" Cecar sang gadis kecil.

Damn! Apakah ini artinya ia dilamar oleh seorang gadis kecil yang bahkan baru berusia 5 tahun?

Oleh Zerina Andrayanti Verbena.

Usia gadis kecil itu bahkan lebih muda dari adik kembar bungsunya.

"Sayang..."

Suami Rasa AbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang