Haloo semua ramein part ini yuk!
Jangan lupa komen kalo ada typo!
💍 Happy Reading 💍
Setelah lebih dari tiga jam Zerina melakukan serangkaian perawatan wajah dan tubuh bersama Fifi, pukul 12:45 siang keduanya keluar dari salon.
"Itu lo rasanya gimana, Ze, abis spa?" Tanya Fifi dengan wajah mengerling.
Zerina mendengkus. "Kepo!"
"Hmm lain deh yang udah nikah mah. Perawatannya sampe ke miss V segala. Biar suami makin lengket." Fifi terkikik dengan ucapannya sendiri.
Zerina meringis mendengar ucapan Fifi. "Nggak gitu, Fi, astaga! Ini kebetulan aja satu paket sama perawatan yang gue ambil jadi sekalian aja kan."
Fifi hanya terkikik. Keduanya pun berjalan bersisian menuju bioskop yang juga berada di mall ini.
"Fi, itu Wira bukan sih?" Zerina menyikut Fifi sambil menahan senyum.
"Nggak tau, iya kali." Jawab Fifi sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Hal itu langsung terlihat oleh Zerina. Gadis itu tahu kalau Fifi sudah melihat kehadiran Wira di bioskop ini namun sahabatnya itu pura-pura cuek.
"Kita samperin mereka yuk!" Ajak Zerina sambil menarik tangan Fifi.
"Eh eh, apaan sih, Ze! Males ah, mending pura-pura nggak liat aja deh!" Sahut Fifi sambil melepaskan tangannya dari Zerina.
Zerina pun ikut berhenti. "Kenapa lo? Gugup ya mau ketemu Wira?" Tanyanya sambil terkikik.
Fifi berdecak kesal. "Apaan deh, B aja ya!"
"Hmm masa?" Goda Zerina sambil mencolek dagu Fifi dengan telunjuknya.
"Ya udah ayo, gue nggak gugup ya!" Kini berganti Fifi yang menarik tangan Zerina, menghampiri Wira dan Jovan.
Zerina bersorak dalam hati, senyumnya terkembang lebar.
"Lho? Ze, Fi? Kalian di sini juga?" Sapa Jovan pertama kalinya saat Zerina dan Fifi sudah berada di dekatnya.
Zerina menahan senyum. Padahal lima belas menit yang lalu saat baru keluar dari salon, dirinya dan Jovan sudah bertukar pesan agar sama-sama menuju bioskop.
"Iya nih. Kalian baru mau nonton kan?" Tanya Zerina lagi.
"Iya, ini baru mau print tiket." Sahut Jovan.
"Kalian mau nonton apa?" Wira ikut bertanya dengan wajah datarnya.
"Film itu tuh. Kalian apa?" Zerina menunjuk salah satu papan film yang sedang tayang saat ini.
"Sama. Yang pesan tiketnya siapa?" Tanya Jovan lagi.
"Gue." Zerina menunjuk dirinya sendiri.
"Nah pas banget! Print tiket yuk, Ze!" Tanpa mendapat persetujuan Zerina terlebih dahulu, Jovan langsung menarik tangan gadis itu.
"Fi, lo beli minum sama popcorn ya sama Wira! Gue nitip chicken popcorn juga!" Teriak Zerina sambil mengikuti langkah Jovan.
"Iya!" Balas Fifi berteriak juga.
"Ayo, Pi!" Ajak Wira yang berjalan lebih dulu, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku hoodie yang dipakainya.
Fifi mendengkus sebal. Lagi-lagi dipanggil Pi. Dasar cowok bebal!
"Kita jadi nih, Ze, duduk misah sama mereka?" Jovan membuka suara begitu keduanya hampir sampai di mesin tiket mandiri.
Zerina mengangguk mantap. "Iya dong, harus sesuai rencana." Jawabnya sambil menyengir lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Rasa Abang
RomansaZerina Andrayanti Verbena tak pernah menyangka kalau sewaktu TK dulu dia pernah melamar seorang pemuda yang usianya terpaut sepuluh tahun di atasnya. Zerina kecil saat itu meminta pemuda tersebut untuk menjadi pangerannya saat dirinya beranjak dewa...