Hai hai ketemu lagiii...
Ramein part ini dong hehehe
⭐nya juga yang rame ya!
💍Happy Reading 💍
"Bhang... Sshhh..."
Zerina yang sedang memakai pelembab wajah menjadi tidak fokus karena Argan tiba-tiba menghujani lehernya dengan kecupan-kecupan kecil.
Argan baru saja selesai mandi, bibirnya dan ujung hidungnya yang terasa dingin saat menyentuh kulit leher Zerina membuat seluruh tubuh gadis itu meremang. Ditambah dengan sepasang tangan Argan yang bergerak sensual di sekitar perut dan pinggangnya.
"Bhang! Kita lagi buru-buru kalo Abang lupa!" Zerina masih sempat memberikan peringatan.
Sore nanti keluarga Argan akan kembali ke Surabaya. Dan hari ini juga Regan akan berangkat ke Inggris. Kebetulan jadwal penerbangan mereka berdekatan sehingga kedua keluarga itu berangkat bersama ke bandara.
Pulang sekolah tadi Zerina tergesa-gesa untuk mandi dan bersiap. Namun sekarang? Sepertinya gadis itu akan 'ditawan' beberapa saat di dalam kamar oleh Argan.
"Bentar doang, Ze." Sebisa mungkin Argan menanggapi ocehan Zerina, padahal sebenarnya bibir lelaki itu masih sibuk merayu.
Tadi begitu Argan keluar dari kamar mandi, retina lelaki itu menangkap pemandangan di mana Zerina yang masih memakai tank top berwarna putih dengan tali tipis sedang berdiri di depan cermin sambil memakai krim wajah. Sementara bawahannya sudah memakai celana jeans berwarna dusty pink. Rambut gadis itu masih digelung tinggi.
Argan tahu kalau tank top itu hanya untuk dalaman saja. Namun di balik tali tank top itu, Argan tak melihat adanya tali lain di bahu mulus Zerina. Hal itu tentu mengundang tanya bagi Argan. Apakah Zerina tidak memakai bra?
"Kamu nggak pake bra?" Tanya Argan dengan suara teredam di ceruk leher Zerina.
"Nggak. Tank top aku udah ada cup bra-nya." Terang Zerina sambil menggelinjang.
Zerina refleks menegakkan tubuhnya kala bibir Argan menyasar di area tengkuk. Kalau seperti ini kan Zerina jadi ingin ... mencium bibir Argan.
Zerina memutar badannya sehingga kini ia berhadapan dengan Argan. Lelaki itu masih 'menyerang' leher Zerina. Kedua tangan Zerina menangkup wajah lelaki itu. Argan memandang Zerina dengan tatapan protes. Namun tak lama mereka seperti saling terhipnotis untuk terus saling tatap.
Tangan Argan bergerak menarik pinggang Zerina hingga tubuh mereka tak berjarak. Argan langsung melekatkan dahi dan ujung hidung mereka. Tangan Zerina masih membingkai wajah Argan. Perlahan, mereka saling memiringkan kepala. Perlahan pula, bibir mereka berdua telah menempel, membuat kedua mata mereka refleks terpejam.
Kedua insan itu hanya mengikuti naluri mereka untuk saling melumat dan menyesap bibir masing-masing. Ini merupakan pertama kalinya mereka berciuman setelah malam di mana Zerina mabuk. Beberapa hari kemarin setiap sebelum tidur, mereka hanya mengobrol tanpa ada kontak fisik seperti siang ini.
Ciuman kali ini tentu terasa berbeda karena Zerina melakukannya dalam keadaan sadar. Yang sama hanya debaran jantung mereka yang sama-sama menggila.
Kedua tangan Zerina sudah berpindah di leher Argan. Sementara tangan kiri Argan masih bertengger di pinggang Zerina, dan tangan kanannya menahan tengkuk Zerina. Ciuman keduanya semakin dalam. Hingga mereka merasa napas yang semakin menipis akhirnya mereka melepaskan tautan bibir mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Rasa Abang
RomanceZerina Andrayanti Verbena tak pernah menyangka kalau sewaktu TK dulu dia pernah melamar seorang pemuda yang usianya terpaut sepuluh tahun di atasnya. Zerina kecil saat itu meminta pemuda tersebut untuk menjadi pangerannya saat dirinya beranjak dewa...