23. Pacar Plus-Plus

13.7K 648 15
                                    

Banyak-banyak komen yuk buat part ini hihihi...

💍 Happy Reading 💍

Argan mengerjapkan kedua matanya saat mendengar kumandang adzan Subuh. Merasakan pergerakan di lengannya membuat Argan menunduk. Terlihat Zerina yang masih tertidur pulas. Kepala gadis itu mencari posisi nyaman. Pundak keduanya tampak terbuka.

"Ze?" Argan mengusap pelan pipi Zerina.

Zerina hanya menggumam, matanya masih terasa mengantuk. Mereka baru saja tertidur empat jam lalu. Waktu yang sangat sedikit untuk Zerina.

"Ze?" Panggil Argan lagi.

"Hmm, apa sih, Bang. Aku masih ngantuk." Sahut Zerina masih seperti orang menggumam.

"Udah Subuh, bangun dulu, Ze! Kamu kan harus mandi dulu!" Ucap Argan sambil mengusap punggung terbuka Zerina.

Merasakan usapan halus di kulit punggungnya diiringi dengan ucapan Argan membuat Zerina sontak membuka kedua matanya. Pemandangan berupa sesuatu yang berukuran mungil berwarna kecokelatan yang pertama terlihat oleh Zerina. Serta dada bidang yang nampak putih juga ikut menyapa penglihatannya.

Menyadari hal itu, Zerina langsung berbalik badan menjadi memunggungi Argan. Rasanya Zerina ingin menghilang dari pandangan Argan karena sekelebat bayangan bagaimana semalam Zerina tak hentinya menyebut nama Argan saat lidah Argan bermain-bermain pada 'miliknya' kembali berputar.

Astaga, Zerina jadi membayangkan bagaimana ekspresi wajahnya semalam? Bisa-bisanya rasa nikmat yang membuai Zerina membuat gadis itu lepas kendali.

Argan terkekeh sendiri dengan pergerakan Zerina. Ia yakin kalau gadis yang memunggunginya kini sedang menahan malu.

Hal itu pun membuat ide jail Argan muncul ke permukaan. Dengan sengaja lengan Argan menyelinap di ketiak Zerina, yang otomatis menyentuh kedua bukit kembar Zerina.

"Abang ke kamar mandi duluan sana! Aku nanti aja." Ujar Zerina ketus, tentu saja untuk menutupi rasa malunya.

"Oke. Tapi hadap sini dulu dong, masa Abang dipunggungin." Goda Argan.

"Leher aku pegel kalo hadap situ terus."

Mendengar jawaban Zerina membuat Argan langsung melewati tubuh Zerina, berpindah tempat ke hadapan Zerina.

Mata Zerina membelalak sempurna melihat Argan yang sudah berpindah ke hadapannya. Hal itu membuat tawa Argan menyembur.

"Kamu malu kan gara-gara semalam?" Goda Argan masih dengan kekehan geli yang terdengar begitu menyebalkan di telinga Zerina.

"Nggak, siapa juga yang malu." Kilah Zerina.

"Masa?"

"Iya. Ngapain juga malu."

"Ohh jadi udah nggak malu nih kalo buka-bukaan di depan Abang?" Goda Argan lagi yang semakin menjadi.

Zerina langsung menjambak poni Argan yang setiap pagi selalu menutupi dahi lelaki itu membuat Argan tergelak.

"Tau nggak, Ze?"

"Apa?!" Sewot Zerina dengan mata mendelik tajam.

Argan kembali terkekeh dengan reaksi Zerina. "Kamu tuh seksi banget lho kalo lagi ..." Argan sengaja menggantung ucapannya lalu mendekat ke arah telinga Zerina.

"Pelepasan." Lanjutnya sambil berbisik.

Zerina kembali membelalak mendengar ucapan Argan. Gadis itu langsung menindih Argan sambil menutupi wajah Argan menggunakan bantal. Digoyangkan Zerina ke kanan dan ke kiri bantal tersebut.

Suami Rasa AbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang