9. Aku ... Mau

10.8K 807 46
                                    

Halooo Abang & Ze kembali lagi...

Vote dulu bisa dong hehehe...

Komen ya kalau ada typo 🤗

💍 Happy Reading 💍

Seminggu telah berlalu sejak Argan 'melamar' Zerina secara dadakan. Gadis itu masih mengulur waktu untuk memberi jawaban. Menurutnya tak perlu terburu-buru, toh waktu kelulusannya juga masih beberapa bulan lagi. Kalaupun papanya harus pindah dua bulan lagi biarkan saja, yang penting mamanya masih akan menemaninya di sini sampai Zerina lulus.

Otak Zerina masih terus dipaksa berpikir untuk mencari cara agar dia tak harus menikah dengan Argan, namun selalu berakhir buntu. Padahal ia hanya perlu menunggu waktu satu atau dua tahun sampai nanti Regan kembali lagi ke Indonesia setelah kakak lelakinya itu menyelesaikan S2-nya.

Setelah Regan lulus, Zerina yakin kalau kakaknya itu akan kembali diberi amanat untuk mengurus kantor cabang di Jogja. Sementara kedua orang tuanya akan kembali lagi ke Jakarta, tinggal bersama Zerina lagi.

Batinnya pun masih terus berperang antara menerima Argan saja atau lebih baik berkuliah di Jogja saja daripada harus menikah muda. Namun selalu saja hatinya merasa berat bila harus memilih meninggalkan Jakarta. Entahlah apa yang membuat Zerina merasa seperti ada yang tertinggal, Zerina sendiri tak paham.

Bukan berarti Zerina lebih senang tinggal terpisah dengan orang tuanya. Seperti pemikiran Zerina sebelumnya, mereka hanya terpisah paling lama dua tahun saja.

Semakin ke sini, logikanya pun lebih memilih untuk menerima Argan saja. Apakah sudah tepat begitu?

Kening Zerina mengernyit, kedua alisnya bertemu di tengah kala melihat pemandangan di bawah sana. Di depan rumahnya ada Argan yang baru saja keluar dari rumah berbarengan dengan datangnya Karissa -- cucu dari Nenek Sinta yang tinggal satu komplek dengannya.

Zerina yang saat ini sedang berdiri di depan jendela besar di lantai atas rumahnya yang menghadap langsung dengan jalanan tentu dapat melihat dengan jelas. Retina gadis itu menangkap pemandangan di bawah sana antara si laki-laki dan perempuan saling memberikan senyum di sela-sela obrolan mereka. Kemudian kedua orang itu mulai beranjak sambil berlari kecil.

Dari outfit keduanya terlihat jelas kalau mereka hendak berolahraga. Argan memakai setelan celana training berwarna abu muda dengan kaus dri-fit berwarna abu muda yang menerawangkan otot-otot lengannya. Sementara Karissa memakai one set berupa legging sebetis warna abu misty dan juga sport bra berwarna senada.

Zerina berdecih. Mereka udah janjian dulu mau pake warna abu-abu gitu? Gumam Zerina dalam hati.

Melihat interaksi keduanya entah kenapa membuat Zerina kesal. Bukan, bukan karena Zerina cemburu tentu saja. Ya, Zerina meyakini sendiri perasaannya kalau ini bukan karena ia cemburu.

Hal itu hanya karena Argan yang baru saja memintanya untuk menikah dengan lelaki itu, tapi apa sekarang? Lelaki itu hendak lari pagi bersama perempuan lain. Padahal sebelumnya tak pernah sekalipun Argan menerima ajakan cucu dari tetangga mereka. Karena sudah beberapa kali perempuan itu mengajak Argan bila dia sedang menginap di sini.

Yang Zerina rasakan saat ini tentu bukan perasaan cemburu kan?

Sebuah suara tepat di sampingnya membuat Zerina berjengkit.

"Wah itu Karissa kan, Ze? Kok tumben-tumbenan Argan mau ya diajak joging sama Karissa? Wah ada kemajuan dong Karissa, akhirnya bisa ngajak Argan joging."

Suami Rasa AbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang