11. Mau Coba Malam Pertama ?

16.8K 836 74
                                    

Halooo yuk rame-rame ramaikan part ini karena part ini agak ...
Udahlah baca aja 🤭

Pencet ⭐ dulu bisa dong!

💍 Happy Reading 💍

"Coba berdiri dulu." Ucap sang perias.

Zerina pun menurut, ia berdiri tepat di depan cermin besar Senyumnya terkembang melihat penampilan dirinya saat ini. Tubuhnya yang berbalut kebaya berwarna putih, wajahnya yang dirias dengan make up tipis sesuai dengan usianya yang memang masih remaja. Senyumnya semakin lebar melihat bibirnya yang kini telah dipulas lipstik ombre berwarna pink.

Perasaan gugup masih melingkupi Zerina. Ia tak menyangka hari berlalu begitu cepat sampai akhirnya tiba di hari ini.

Hari ini, Zerina akan menikah dengan Argan. Sosok lelaki yang selama ini sudah seperti kakak laki-lakinya sendiri. Tak pernah ada hubungan romansa di antara keduanya.

"Ze?"

Zerina hanya menatap sang pemanggil melalui cermin. Terlihat Fifi yang memakai dress brokat berwarna peach yang panjangnya sebatas lutut. Sahabatnya itu juga tampak memakai riasan tipis di wajahnya.

"Aw aw cantik banget calon pengantin kita yang satu ini." Godanya sambil memeluk Zerina dari samping.

"Berisik elah, gue lagi deg-degan nih." Cibir Zerina.

Tampak kontradiksi dengan ucapannya, nyatanya bibir gadis itu ikut melengkungkan senyum.

"Tapi serius deh, lo keliatan pangling banget. Berhubung gue belum pernah liat lo dandan kayak gini, gue kira muka lo nanti bakal kayak badut, ternyata malah flawless gini." Ucap Fifi yang diakhiri dengan tawa.

Zerina ikut tertawa. "Kampret lo!"

"Udah siap jadi Nyonya Argan nih?" Fifi terkekeh dengan ucapannya sendiri.

"Yeuu rese!" Ucap Zerina sambil memutar pundaknya yang menjadi tempat bersandarnya dagu Fifi.

"Ya ampun, Ze, nggak nyangka banget gue bakal kondangan secepat ini." Seru Fifi semakin mengeratkan pelukannya, membuat Zerina terkekeh.

"Apa kabar gue, Fi? Lebih nggak nyangka banget bakal nikah muda gini." Sahut Zerina.

"Udahlah kalian itu emang berjodoh tandanya. Yaa walaupun sebenernya gue agak nggak rela sih. Gue yang kode-kodein doi keras banget eh doi malah nikah sama sahabat gue sendiri." Ucap Fifi sambil menunjukkan wajah sendu. Pura-pura sendu lebih tepatnya.

"Uluh uluh ngenes banget ya, Bu. Kode lo salah sasaran sih. Om-om lo kodein, mana peka!" Zerina tertawa.

Fifi ikut tertawa kencang. "Temen nggak ada akhlak ya lo, temennya ditinggal kawin sama gebetan malah ketawa paling kenceng!"

Pintu ruang ganti kembali terbuka. Muncul Giya dan Inggit yang masih terlihat cantik meski usianya tak lagi muda. Mereka tampak kompak dengan balutan kebaya berwarna dusty pink. Warna yang sesuai dengan keinginan Zerina. Fifi pun melepaskan rengkuhannya dari Zerina, untuk bergantian dengan Giya.

"Duhh anak Mama udah gede ternyata, bentar lagi udah jadi istri orang." Ucap Giya penuh haru. Pipinya menempel dengan pipi Zerina.

Zerina hanya terkekeh menanggapinya. Tangannya terulur mengusap punggung tangan sang mama yang berada di perutnya.

"Jadi istri yang baik ya, sayang. Nurut sama suami kamu, jangan ngeyel kalo dibilangin! Pokoknya jangan galak-galak lagi sama Abang!" Giya terkekeh, namun tetap tidak menutupi genangan riak bening di pelupuk matanya.

Suami Rasa AbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang