Spam komentar yok di part ini...
💍 Happy Reading 💍
Zerina membuka pintu kamar Argan, namun kamar lelaki itu terlihat sepi. Zerina memasuki kamar Argan lebih dalam lagi, tepatnya ke arah kamar mandi. Pintu kamar mandi terlihat terbuka, cukup menandakan tidak ada orang di dalamnya.
Zerina pun memutuskan untuk ke lantai bawah saja. Begitu sampai di bawah ia langsung menghampiri kedua orang tuanya yang sedang bersantai di ruang keluarga.
Ah lebih tepatnya papanya lah yang sedang bersantai. Karena terlihat papanya itu sedang tiduran di sofa dengan berbantalkan paha mamanya sambil memainkan jemari sang mama. Santai sekali bukan?
"Ma, liat Abang nggak?" Tanya Zerina.
Giya menggeleng. "Nggak tuh sayang. Emang di kamarnya nggak nggak ada?"
Zerina juga menggeleng. "Nggak ada. Tadi udah aku cek."
"Tadi Papa liat lagi di taman belakang tuh. Dia lagi telponan sama cewek." Sahut Banu -- papa Zerina sambil tersenyum geli.
"Paling telponan sama Mami." Sahut Zerina enteng.
Banu hanya terkekeh.
Giya langsung menggelengkan kepala begitu putri bungsunya itu melengos begitu saja ke arah taman belakang.
"Anak kamu tuh, Pa." Ucap Giya.
"Anak kamu juga lah, Ma, kan kita bikinnya bareng-bareng." Sahut Banu sambil menaikturunkan kedua alisnya.
Giya langsung mengusap kasar wajah ayah dari anak-anaknya itu.
Sementara sesampainya Zerina di taman belakang, ia langsung menemukan Argan yang terlihat duduk membelakanginya di pinggir kolam renang. Kedua kakinya sudah masuk ke dalam kolam. Sementara ponsel lelaki itu tergeletak di atas meja bulat di dekat kolam renang.
Melihat hal itu membuat Zerina lupa akan tujuannya semula mencari Argan. Ia pun berencana menjailinya. Didorongnya kencang punggung Argan hingga lelaki itu tercebur ke kolam renang.
"Dooorrrr." Teriak Zerina.
Byuuurrrr...
Basah sudah badan Argan.
"Ze..." Desis Argan sambil mengusap wajahnya yang juga basah karena tadi sempat terjungkal.
Sementara Zerina yang kini sudah berjongkok di pinggir kolam hanya terkikik sambil menutupi mulutnya.
"Mandi sekalian aja, Bang. Pasti Abang belum mandi kan?" Ucap Zerina masih dengan kekehannya.
Tanpa Zerina sadari, perlahan tapi pasti Argan membawa langkahnya maju. Begitu sampai di dekat Zerina, ia langsung menarik pergelangan tangan gadis itu. Tak terelakkan, Zerina pun akhirnya tercebur ke kolam renang.
Begitu berhasil berdiri, Zerina langsung memukul air sehingga air tersebut menyiprati Argan. Lelaki itu langsung tertawa melihat wajah sebal dari Zerina.
"Apa melotot melotot? Kamu duluan yang mulai. Kita mandi bareng aja sekalian." Ujar Argan membuat Zerina mendengkus.
Zerina pun melangkah mendekat ke arah Argan.
"Balapan yuk?" Ajak Zerina.
"Ayo."
Mereka pun mulai berenang, saling susul menuju sisi kolam di depan sana. Argan sengaja memperlambat gerakannya. Begitu Zerina melewatinya ia langsung menarik pergelangan kaki Zerina membuat gadis itu seketika berontak di dalam air.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Rasa Abang
RomanceZerina Andrayanti Verbena tak pernah menyangka kalau sewaktu TK dulu dia pernah melamar seorang pemuda yang usianya terpaut sepuluh tahun di atasnya. Zerina kecil saat itu meminta pemuda tersebut untuk menjadi pangerannya saat dirinya beranjak dewa...