21. Hukum Alam

21 3 0
                                    

Malam ini, Hana sangat senang karna Raffa dan teman temannya mengajak Hana untuk makan makan di rumah Zion. Hana bukan satu satunya perempuan disana, ada Laura juga. Jadi Hana merasa tenang dan bundanya juga mengizinkan.

"Jangan deket deket"

Tio, si botak menggeser duduknya menjauh dari Hana. Sementara Raffa kini duduk di tengah tengah mereka. Semenjak kejadian di kafe waktu itu Raffa dan Hana semakin dekat, Raffa juga menjadi semakin posesif terhadap gadis itu. Tapi tak apa, Hana menyukainya.

"Kok lo nggak ngajak Vio sih, Han"

Hana yang sedang memotong sosis bakar yang ada ditangan Raffa itu menoleh menatap Zion, "Dia keluar sama temen temen gue"

"Lo nggak ikut?" Tanya Raffa heran.

Hana menggeleng, "Mendadak banget, mereka bilang pas kita udah di jalan tadi"

"Nggak papa, Han?" Zion ikut bertanya.

Hana terdiam sesaat, "Nggak papa, kok. Kalian kan juga temen gue" Ujarnya sambil tersenyum, membuat semuanya mengangguk.

"Cobain, Han"

Hana menoleh, menerima gelas berisi minuman dari tangan Azrial, lalu mencobanya, "Enak banget, lo yang buat?" Tanyanya dibalas anggukan oleh Azrial.

"Mau lagi?" Tanya Azrial, mengingat tadi ia hanya mengisi gelas itu dengan sedikit minuman untuk di coba.

"Gak. Gue nanti yang ambilin" Ujar Raffa menyahut, dibalas ledekan oleh teman temannya yang kemudian memilih pergi mengambil makanan.

"Posesif banget sih mas gebetan" Ejek Hana sambil terkekeh.

"Lo sama Azrial terlalu deket"

Hana terbahak, "Ya ampun, Raf. azrial itu udah kayak adek gue tau nggak, kan lo juga tau dari awal gue akrabnya sama Azrial"

"Kan dulu, sekarang lo cuma boleh deket deket gue"

Hana menundukkan kepalanya, menyembunyikan pipinya yang memanas.

"Jangan mau dilarang larang, Han! Jadian aja belom" Teriak Laura, membuat teman teman Raffa bersorak heboh.

Hana terkekeh, mengacungkan kedua jempolnya tanda setuju.

"Mau?"

Hana tersentak, menatap manik teduh milik Raffa, "Apa?"

"Jadian"

Hana memalingkan wajahnya, "Apa deh, Raf. Pertanyaan lo aneh banget" Kekehnya.

Raffa menghembuskan napasnya, "Gue serius" Ujarnya pelan, membuat Hana menahan napasnya, "Nanti, ya. Kalo lo bener bener udah tau semua tentang gue dan nggak pergi"

Hana menatap bingung, ingin sekali berteriak di depan muka Raffa. Mengatakan kalau Hana nggak mungkin pergi dan nyia nyiain kesempatan kayak gini.

"Bintangnya kayak lo"

Hana mengulum senyumnya, "Maksud lo gue bersinar?"

Raffa menggeleng, "Bintangnya kayak lo, kecil banget"

"Sialan lo, Raf"

"Mulut lo, Han"

***

"Gue langsung ke kelas aja deh, Raf"

Raffa menoleh, merapikan rambutnya, "Oke, jangan lari"

Hana terkekeh, memberi hormat pada Raffa. Kemudian berlari kecil.

"Vio"

MY ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang