28. Darel

23 1 0
                                    

"Hana, sayang"

Hana menggeliat, membuka matanya saat tidur siangnya terganggu.

"Udah jam tiga, katanya mau keluar"

Garis itu tersentak, buru buru bangun dan lari ke kamar mandi, membuat Irin menggeleng pelan melihat tingkah laku putrinya. Wanita itu selalu bersyukur memiliki putri seperti Hana, gadis itu kuat.

"Minta tolong pesenin ojol bunda!" Teriak Hana dari kamar mandi.

"Iya, jangan lama lama mandinya" Irin turun ke bawah, mengambil ponselnya untuk memesankan ojek online untuk Hana.

"Hana nanti pulang malem ya, bun" Ujar Hana sambil mengikatkan tali sepatu yang di kenakannya, membuat Irin menoleh sambil mengangguk.

"Jangan pulang sendirian"

"Iya nanti Hana minta anterin Raffa" Garis itu memeriksa penampilannya sekali lagi. Celana jeans putih dan hodie abu abu bermotif panda itu membuat kesan manis di tubuh pendek gadis itu. Ditambah rambutnya yang tergerai, Hana lebih sering mengikat rambutnya.

"Ya udah aku berangkat ya, bunda"

Setelah menyalami Irin, buru buru Hana keluar untuk berangkat bersama ojek yang telah menunggunya. Huft, andai bisa naik mobil Hana nggak bakal panas panasan bareng bapak ojol gini.

Hana menarik napasnya beberapa kali saat sudah berdiri didepan rumah besar keluarga Raffa. Padahal cuma mau ketemu Zia, tapi Hana segrogi ini.

Baru saja tangan Hana terangkat hendak memencet bel rumah besar itu, pintu terbuka. Memperlihatkan Raffa dengan penampilan rumahannya, kaos oblong dan celana pendek.

"Hai pacar" Sapa Hana kaku, nggak tau kenapa Hana jadi deg deg an ketemu Raffa.

"Masuk" Raffa menarik tangan Hana, mendudukkan gadis itu kemudian berlalu ke dapur mengambil minuman dingin. Raffa tau aja Hana haus.

"Zia mana?"

"Sakit"

"Hah? Sakit apa?" Tanya Hana cemas.

Raffa mengedikkan bahunya, "Pusing katanya" Ujarnya sambil menyodorkan.minuman kepada Hana.

"Sekarang dimana?"

"Kamar"

"Aku ke kamar Zia, deh"

Raffa menaikkan sebelah alisnya, "Mau ngapain?"

"Jenguk Zia, lah. Kan aku kesini mau nemuin Zia"

"Nggak usah"

Hana hampir saja tersedak. Raffa ini kenapa, sih?

"Disini aja sama aku"

Ya tuhan! Hana benar benar menarik kedua sudut bibirnya sekarang. Raffa benar benar menggemaskan.

"Kan cuma mau jenguk Zia sebentar" Ini juga Hana kenapa jadi ikut ikutan jadi kalem.

"Zia tidur"

Hana menghembuskan napasnya, "Ya udah aku pulang aja" Ujarnya, hendak bangkit.

Raffa berlari, menghadang Hana didepan pintu, "Nanti" Cegahnya, "Kan baru dateng"

Hana mengulum bibirnya, berpikir kenapa Raffa sekarang jadi seperti ini!? Hana pengen karungin Raffa buat dibawa pulang.

"Aku udah buatin minum"

"Nyenyenye, berisik" Gadis itu berbalik, duduk di kursi sambil memandang rumah megah itu.

"Han"

"Iya?"

"Aku pengen nikah sama kamu"

"Uhukk" Hana tersedak, gadis itu buru buru menepuk dadanya yang terasa nyeri. Raffa sialan.

MY ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang