13. Sahabat

24 1 0
                                    

"Lo berdua bisa ketawain gue sekarang" Hana berujar parau, tidak peduli lagi dengan muka sembabnya setelah semalaman menangis. Untung saja hari ini sekolah libur, jadi Hana bisa menyiapkan mental untuk besok bertemu Raffa lagi.

"Gue sih nggak minat ketawa, nggak tau kalo Darel"

Darel melempar wajah Afin dengan bantal, "Enak aja, gini gini gue pengertian. Tau situasi" Ucapnya tidak terima.

"Mending lo sama Aldi"

Hana mendengus malas, "Karna Aldi temen lo dan Raffa bukan?"

Afin mengangguk, "Dan kita udah kenal Aldi gimana"

Hana menarik napasnya dalam, merubah posisinya menjadi terlentang, "Gue nggak suka sama Aldi" Jawabnya, tenang namun yakin.

"Bukannya dulu lo deket?" Tanya Darel sambil terus mengunyah keripik dimulutnya. Terhitung, sudah tiga bungkus ia habiskan. Ini keripik ke empat yang Hana stok di kamarnya.

"Mungkin" Hana menjeda ucapannya, "Tapi gue nggak cinta. Mungkin cuma, kagum"

"Tapi lo nangis pas dia deket Sheren"

Hana mengangguk, "Tapi cuma sebentar, dan karna waktu itu gue banyak masalah. Setelah itu, gue biasa aja" Ujarnya beralasan, kemudian teringat sesuatu, "Tunggu, kenapa lo bisa tau kalo gue nangis?" Tanya Hana menyelidik, seingatnya cuma Aldi yang memergokinya menangis saat itu.

Afin meneguk air mineral, "Aldi cerita" Jawabnya setelah berdehem ringan, membuat Hana mengangguk singkat.

Hana menutup matanya, berusaha menghilangkan perih, "Ini beda, yang gue rasain ke Raffa lebih dari apapun"

"Lo bakal nyakitin Aldi, Han. Dia suka sama lo"

Hana tidak terkejut. Ia tahu. Tapi terlambat. Aldi menunjukkan perasaannya saat Hana sudah menyukai Raffa. Dan untuk berbalik, Hana sudah terlalu jauh.

"Kalo pun nanti gue nggak bisa dapetin Raffa, gue juga nggak bakal sama Aldi"

Darel mengangguk, "Perasaan emang nggak bisa dipaksa" Ujarnya, "Ya kan, Fin? Lo aja nggak bisa milih buat bisa lupain mantan atau enggak"

Hana tergelak melihat wajah datar Afin, "Afin mah nggak mau ngelirik yang lain, padahal yang ngelirik banyak"

"Iya banyak, ngelirik was was takut di bogem" Darel mengejek.

"Yang jatuh ke pesona gue mah banyak" Ujar Afin sombong, membuat Hana dan Darel berpura pura mau muntah. Afin narsis!

"Terus, kapan mau move on?" Tanya Hana sambil menunjukkan senyum smirknya.

"Ya kalo bisa diperbaiki, ngapain harus susah susah ngulang dari awal lagi?"

"Dih, cakep cakep gamon. Malu tuh sama Darel"

"Maksut lo gue nggak cakep?"

Hana terbahak, "Lo yang bilang sendiri, Rel"

"Nggak ada akhlak lo, Han"

"Gue ada pertanyaan"

"Apa?" Jawab Hana dan Darel bersamaan.

Afin membasahi bibirnya, "Pita suara bisa diiket nggak?"

Krik krik.

"Fin?"

"Apa?"

"Kayaknya lo perlu tuker otak lo sama yang 5G, deh"

"Emang bisa?"

"AFIN GOBLOK!"

***

GRUP
Hana kemaren nangis.
SERANG RAFFA!

Azr.ial
Skuy kerumah Zion

Azkamuach
Lg bt

Azr.ial
Bt? Barter?

Azkamuach
BETE!

ZION
AZRIAL GOBLOK

Azkamuach
#RipMentalAzrial

R.affa
#RipOtakAzka

Azr.ial
#HidupRaffa!
#HidupKeadilan

ZION
Stres

Raffa beralih dari ponselnya, menatap seorang wanita cantik yang berdiri diambang pintu.

"Mamah, kenapa nggak masuk?"

Della, wanita yang dipanggil 'mamah' itu tersenyum tipis, "Emang boleh?"

Raffa mendecak, "Raffa nggak pernah larang mamah masuk kamar Raffa"

"Cuma mamah yang boleh masuk?"

Raffa mengangguk membenarkan, "Zia juga boleh"

Della tersenyum manis, "Kenapa? Karna ada foto foto ini?" Wanita paruh baya itu mengambil sebuah figura dari atas nakas milik Raffa. Tampak foto seorang gadis tersenyum senang memakai kostum beruang, Raffa mendapatkannya dari dokumentasi sekolah dua tahun lalu saat ulang tahun sekolahnya.

"Raffa lebih suka yang ini" Raffa tersenyum tipis, menatap foto gadis yang sama dengan menggunakan setelan jas yang kebesaran. Tak lupa ditangannya ia menggenggam senapan palsu, berpose angkuh didepan kamera.

"Mamah suka semuuuanyaa"

Raffa terkekeh senang. Hanya dengan mamahnya dia bisa seperti ini, menceritakan semua perasaannya.

"Tapi nggak bisa, Raffa nggak mau nyakitin hati orang lain"

Della tersenyum tulus, Raffa tetap menjadi Raffa kecilnya saat bersamanya, "Mamah nggak bakal lebih dukung salah satu dari kalian. Kalian berdua anak mamah yang udah sama sama dewasa, masalah yang kalian hadapi masih bisa kalian selesaikan sendiri"

"Raffa suka banget sama dia, mah. Dari dulu, sebelum Raffa tau mereka deket"

"Mamah tau, mamah juga sukaaa banget. Pengen ketemu" Della terkikik geli, siapa lagi yang bisa menggoda Raffa selain dirinya? Mungkin jika Azrial atau Azka yang melakukannya, Raffa akan menonjok mereka.

"Raffa kangen papah, mah"

Della menahan napasnya, kemudian tersenyum lembut, "Nanti sore kamu bisa kerumah papamu"

Mata Raffa berbinar, "Mamah izinin?"

Della mengangguk, "Ajak Zia juga, dia udah lama kan nggak kamu ajak jalan jalan?"

Raffa mengangguk, memeluk mamanya sambil terus mengucapkan terima kasih.

Ting!

Tim sukses
Azrial pengen gebet Hana

Azkamuach
#RipHatiAzka

ZION
#RipHargaDiriRaffa

R.affa
@ZION shareloc

Azr.ial
HAYOLOOOOO

Azkamuach
Yeay, gelud! Gelud!

ZION
Bcd.

Azr.ial
Hayolooo Azka

Azkamuach left
ZION left

R.affa
@Azr.ial MAMPUS!

You left


MY ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang