24. Maaf

26 1 0
                                    

Aldi baru saja menyelesaikan rapat di ruang pramuka. Duduk bersama Zania dan junior juniornya saat tiba tiba pintu terbuka, menampilkan sosok gadis dengan tatapan sembabnya. Membuat Aldi bangkit menghampiri, sementara Zania memilih berlalu. Saling mengabaikan dengan Hana.

"Han"

"Aldi gue mau ngomong"

Aldi mengangguk, "Ayo ke taman"

Kini giliran Hana yang mengangguk, mengikuti langkah Aldi menuju taman sekolah. Masih banyak anak anak yang ada disana meskipun jam sudah menunjukkan pukul tiga sore.

"Sekarang lo bisa ngomong"

Hana menarik napasnya, mencoba untuk tidak menangis, "Gue nggak niat sakitin lo dengan cara deket sama Raffa" Ujar gadis itu akhirnya, "Gue nggak tau kalian sodaraan" Lanjutnya dengan suara parau.

Aldi mengangguk, "Gue tau, lo nggak mau nyakitin gue" Ujar Aldi, "Dan gue juga nggak mau nyakitin lo dengan larang lo deket sama Raffa" Lanjutnya.

"Gue minta maaf karna mungkin dulu sempet bikin lo salah paham" Hana menunduk, "Gue dulu mikir gue suka sama lo, tapi sekarang gue sadar. Gue cuma kagum ke lo karna lo dewasa"

Aldi menatap Hana, mendengarkan gadis itu sambil tersenyum, "Han, gue suka sama lo, dari dulu. Gue seneng punya partner organisasi kayak lo" Ujar Aldi dengan nada tenangnya, "Tapi gue juga nggak bakal depresi kok kalo liat lo sama Raffa jadian"

Hana menautkan alisnya, menahan air matanya yang mendesak untuk keluar, "Kok lo ngelawak sih, Di!" Sentaknya kesal.

"Yahh, jangan nangis dong. Kan gue nglawak biar lo ketawa"

Hana menarik sudut bibirnya ke bawah, "Lo nggak pantes nglawak!" Sentak gadis itu, mendorong lengan Aldi menjauh, "Lo marah ya sama gue?" Tanya gadis itu cemas.

Aldi tampak berpikir, kemudian mengangguk, "Marah, lah. Kan lo bikin gue sakit hati"

Hana menunduk, "Gue nggak niat, Aldi. Beneran" Ujar gadis itu tersendat sendat, mulai menangis.

"Han, ya ampun gue bercandaa" Aldi tergelak.

"Bohong"

"Benerannn" Aldi tertawa lagi, "Kita kan temen, masa gue mau marah liat temen gue bahagia sama cowoknya"

Hana mengusap air matanya kasar, Aldi itu serius atau tidak sebenarnya.

"Jangan suka gue ya, Di" Ujar Hana pelan, membuat Aldi menyunggingkan senyumnya. Hana itu lucu, bisa bisanya dia meminta orang lain untuk tidak menyukainya.

"Iya, gue bakal suka sama orang lain, dan gue bakal bilang ke temen temen-"

"Nggak perlu!" Putus Hana cepat, "Biarin mereka lakuin yang mereka suka, gue nggak peduli" Lanjut gadis itu.

Aldi mengangguk, menyunggingkan senyumnya, "Ya udah terserah lo aja. Sekarang lo udah tau kan, gue nggak marah. Sekarang lo harus pastiin kalo cowok lo nggak marah liat kita berdua"

Hana mengernyit, mengikuti arah pandangan Aldi. Melongo kanget melihat Raffa yang menatap tajam mereka berdua, kemudian berlalu. Membuat Hana berlari mengejarnya.

"Raffa!"

Yang di panggil tidak menoleh, melanjutkan langkahnya dengan ekspresi cemberut. Membuat siswa siswi yang masih di sana memekik senang. Raffa gemesin!

"Aaaa Raffa!"

Hana merentangkan tangannya didepan Raffa, membuat cowok itu berhenti kaget.
Menatap Hana dengan pandangan kesal.

"Ayo pulang bareng" Ujar Hana menggoda.

Raffa mendelik kesal, "Gak" Ujar cowok itu, kesal mengingat tadi pagi Hana meninggalkannya berangkat. Padahal Raffa sudah bilang akan menjemput gadis itu.

MY ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang