Nerd Girl

Prolog

Hidup menjadi Nerd

Hari terus berlalu, namun masih saja aku tidak merasa bahagia. Bagaimana tidak? Aku hanya bersekolah dan pergi ke perpustakaan disaat aku bosan. Bukannya aku tidak merasa bahagia tapi aku hanya ingin mengubah hidup ku. Aku ingin mengubahnya. Tapi aku terlalu takut untuk mengubah jalan hidup ku. Huftt.

Aku kadang berfikir, enak tidak sih menjadi seseorang yang mempunyai banyak teman dan sahabat? Dan bagaimana rasanya berpacaran? Pertanyaan itu selalu muncul di kepala ku. Aku sudah membaca buku tentang hal itu, aku mengerti itu. Tapi apakah aku bisa merasakannya juga?

Ahh rasanya kesal saat orang orang memandangku aneh. Okee Aku akan sadar diri. Aku adalah seorang Nerd yang artinya banyak orang yang menganggap ku aneh.

Aku ingin mempunyai banyak teman, bukan berarti aku tidak mempunyai teman. Aku mempunyai seorang sahabat. Dia seorang yang sangat Cantik dan Baik. Aku bingung mengapa ia mau berteman dengan ku. Ia sama sekali tidak memanfaat kan ku. Padahal dia tau aku pintar dan tahu orang tuaku kaya raya. Dia selalu menyemangati ku aku tau dia sangat Tulus berteman dengan ku. Ahh aku jadi ingin bertemu dengan nya sekarang.

***

Aku yang sedari tadi berdiri di balkon kamarku, melihat balkon rumah tetanggaku yang kosong dengan wajah yang, pasti saat orang melihat ku langsung ingin menghindar. Yaa aku habis menangis tadi. Aku menangis karena buku novel yang barusan aku baca. Kebiasaan di rumah ku sama yaitu membaca buku atau belajar. Sudah ku bilang aku ini Nerd, jadi aku tidak ada aktivitas lain yang membuat ku ingin melakukannya. Yahh aku melihat balkon tetangga yang tidak berpenghuni itu. Aku melamun dan memikirkan beberapa hal.

***

Waktu terus berlalu aku mendengar suara mengetuk kamarku. Aku membukakan pintu itu dan mendapati Maid yang akan membereskan kamarku. Aku keluar dan duduk di Sofa depan dengan buku yang aku ingin baca. Sebelum membaca aku teringat oleh Orang tua ku. Papa dan Mama. Aku sangat merindukan mereka. Kuharap di liburan kenaikan ini aku bertemu mereka. Papa dan Mama tinggal berpisah denganku. Mereka sedang bekerja di New York. Sedangkan aku di L.A. sendiri dengan beberapa Maid yang menemaniku.

Aku tinggal di kota ini sudah cukup lama. Disini menurutku sangat nyaman karena aku tidak tau kenapa. Makanya aku tidak ingin pindah lagi. Papa dan Mama sangat menyayangiku. Aku pun diperbolehkan tinggal di L.A. selama yang aku mau. Sebenarnya kami tinggal di Canada, sampai kami pindah ke L.A. Karena sudah terlalu lama di L.A. aku tidak mau pindah lagi. Jadi yaa aku tinggal sendiri di sini.

Aku memulai membaca buku yang aku pegang tadi. Baca, baca, dan baca. Sampai akhirnya aku ketiduran.

"Maaf" seseorang membangunkanku. Aku sadar dan langsung pergi ke kamarku lagi. Karena sudah malam, aku belajar sebentar dan tertidur di kasurku.

Sampai akhirnya aku berada di alam mimpi ku.

•••