Painting

16.6K 702 2
                                    


Teriknya Matahari sekarang mulai menusuk tubuhku. Keringat yang mulai bercucuran, membuatku risih. Walaupun hanya berlari mengelilingi lapangan ini sekali, namun rasanya sangat panas. Tidak heran sih, lapangannya luas sekali.

Sekarang, aku dan teman kelasku memang sedang menjalankan pelajaran PE (physical education). Coach Tony, tadi menyuruh kami berlari mengelilingi lapangan. Kejam sekali bukan?!

"Al, ganti baju yuk"

Ajak Cony setelah kami selesai berolahraga. Aku yang masih meneguk air mineral, mengangguk perlahan kearahnya.

Kemudian tanpa basa basi lagi, kami pergi keruang ganti. Yang lainnya masih pada melakukan aktivitas bebas olahraga. Kalau aku, kalian nggak usah nanya. Aku paling malas kalau mengeluarkan keringat yang begitu banyak. Dan, aku paling malas sama olahraga. Kecuali satu, BasketBall.

Kenapa aku suka basket, karena waktu dulu Papa sama Mama sering banget nyetel siaran basket. Tentunya itu dulu, tapi entah kenapa hal itu masih aku sukai. Cony juga suka mengajak menonton pertandingan basket sekolahku. Dan disaat menontonnya, aku jadi ngerasa ada kedua orangtuaku ikut menonton. Mungkin itu alasan mengapa aku menyukainya.

"Alexa, nanti kau mau ngelukis dirumah Greyson ya?"

Aku yang mendengar pertanyaan Cony itu pun, tiba" pipiku merasa panas.

"Elah, pake blushing lagi dia. Tapi, benerkan?"

"I-iya,"

Jawabku dengan gugup. Aku kemudian melanjutkan aktivitasku. Mengganti seragam olahraga sekolah, dengan kaos putih polos dan juga celana jeans hitam. Di ruang ganti ini, belum terlalu banyak teman kelasku yang mengganti baju. Makanya, aku suka banget ganti baju duluan.

***

"Alexa, kau belum beli bahan bahannya kan?"

Greyson menanyakan hal itu, saat istirahat. Aku memang tidak pergi ke perpus atau taman kali ini, tapi aku hanya mendekam di kelas. Sebenernya, tadi ditahan Greyson sih saat aku ingin keluar.

Aku kemudian mengangguk kearahnya. Dia tersenyum dan berkata,

"Oh, ya Al mhm boleh nggak kalo misalnya Josh sama Taylor ngerjainnya sama kita. Mereka rumahnya lagi rame banget, jadi katanya ngenganggu gitu. Mhm bolehkan?"

Ucapnya panjang lebar. Aku mengusap daguku dan berfikir sebentar.

'Kalo misalkan Taylor dan Josh bareng, pasti bakalan ada pasangannya. Dan pasangannya mereka itu Cony dan Sasha. Hmm boleh juga, ada Cony lagi. Tapi, nanti kalo mereka tau aku dan Greyson tetanggaan gimana?'

Aku masih sibuk memikirkan hal itu. Aku hanya takut kalo mereka tau, nanti nyebar. Trus bakalan ada berita heboh. Dan, mungkin aku akan dibully lagi sama fansnya Greyson.

"Hey, Alexa?! Gimana?"

Seru Greyson yang berhasil membuyarkan pikiranku. Aku kemudian mengelak dengan berkata,

"Ta-tapi,"

"Nanti, aku yang beli bahannya deh. Dan akan kutraktir kau minuman favoritmu"

Aduh tawarannya, boleh juga tuh. Aku kan nggak usah repot" beli bahan. Ditraktir minuman lagi.

"Yaudah deh,"

Dengan tawarannya itu, aku akhirnya mengizinkan. Sebenernya pengen banget nolak. Ahsudahlah.

"Dan Alexa, bukan cuma Taylor sama Josh saja. Tapi, Reed sama Emily juga. Nggak papa kan?"

"Mhm-hmm. Iya, tapi, aku nggak ikut beli bahannya yaa,"

Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang