Authors Pov."Would you be mine?"
Deg
'Apa? Apa ini? Shawn memintaku apa?'
Batin gadis itu. Gadis bermata biru dan berambut blonde ini membulatkan matanya dan mukanya berubah menjadi merah. Ia sangat kaget dan merasa tidak percaya. Sedangkan lelaki di depannya tengah meminta jawaban dari gadis itu.
"Pa-pardon me?"
"Would you be mine? Alexa, Slavokia?"
Ucap lelaki itu dengan lantang. Lelaki yang bernama Shawn ini lalu tersenyum dan mengeratkan genggaman tangannya.
Bingung, itulah perasaan Alexa sekarang. Alexa bingung harus menjawab apa. Lebih tepatnya, harus memilih siapa yang harus ia pilih.
"Um Shawn, a-aku ... "
"Kalau tidak bisa jawab sekarang nggak pa-pa kok,"
"Ng-nggak Shawn, a-aku ... Maaf, tapi aku masih belum bisa,"
Lelaki itu lalu tersenyum dan melepaskan genggamannya secara perlahan. Ada sedikit perasaan kecewa dihati Alexa saat lelaki itu melepaskan tangannya.
Alexa merasa sangat bersalah atas keputusannya ini. Tapi, mau gimana lagi. Hatinya ternyata lebih memilih orang yang notabene nya ngeselin buat dia selama ini.
"Shawn, Maaf,"
Lelaki itu menghembuskan nafasnya, lalu tersenyum dan berkata,
"Iya, nggak pa-pa. Yang penting kau sudah tau itulah perasaanku terhadapmu"
Alexa tersenyum. Dia masih merasa bersalah.
'Shawn itu baik, banget malah. Tapi, rasanya, aku masih belum pantas buat dia. Apalagi, kalau dia tau perasaanku yang masih campur aduk ini. Seneng sih, cuma aku berusaha buat jujur. Biar nanti kedepannya nggak ada yang lebih tersakiti'
Batin Alexa. Tak lama makanan pun datang. Mereka lalu memakannya. Semuanya berjalan seperti biasa.
Mereka tertawa, mengobrol (sesekali menggosip sih) dan melupakan hal yang lainnya selagi makan. Shawn tau sebenarnya Alexa hanya ingin membuat dirinya terhibur. Dan, Shawn akui kalau dia terhibur oleh Alexa.
"Shawn, thanks ya. Aku kenyang sekali sekarang, hehehe" ucap gadis itu setelah mereka selesai makan.
"Iya, iya. Nggak sekalian mau nambah aja Al," Shawn lalu terkekeh.
"Nggak, nanti aku gemuk lagi" tolak Alexa dengan nada suara yang dibuat buat.
"Iya dah, yang kurus. Aku mah apaan, badannya kayak gini,"
Alexa yang mendengarnya tertawa oleh sikap Shawn. Lelaki itu juga tertawa geli atas sikapnya.
"Shawn, kau itu laki laki. Wajar lah kalau badan mu lebih besar dari seorang perempuan. Kau tidak usah khawatir. Lagian, aku tau kok sebenernya di balik pakaian yang kau pakai saat ini terdapat ... "
Alexa sengaja menggantung kalimatnya. Ia hanya ingin melihat wajah Shawn yang penasaran. Gadis itu lalu melihat ke arah badan Shawn dan tertawa kecil.
"Sesuatu yang-"
"Et dah udah. Pikiranmu ini mesum banget sih. Wah, aku nggak nyangka, ternyata seorang Alexa yang dari luar keliatan alim, pikirannya mesum sekali"
"Eh, aku nggak gitu ya. Kau kali yang mesum. Kan aku belum melanjutkan perkataanku" Alexa lalu mengerucutkan bibirnya.
'Lucu sekali dia' pikir Shawn.
"Memangnya kau mau ngomong apa?"
"Ah sudahlah, aku udah lupa mau ngomong apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl
FanfictionThis Story is a bit Strange And This is just a Fanfiction from Me Synopsis: Hari hari membosankan bagi seorang Nerd, tapi aku akan mengubahnya menjadi hari hari yang tidak akan terlupakan. -Alexa Slavokia- Highest rank on Fanfiction story : #32 Than...