"Kau suka novel?" kata kata itu masih saja terngiang di kepala ku. Sekarang aku sudah berada dirumah, namun masih saja memikirkan kata kata orang tadi.Ya, tadi aku bertemu orang yang, mungkin belum terlalu dekat dengan ku. Namun aku sudah mengenalnya, yaitu senior ku, Luke Hemmings. Aku sangat terkejut mengetahui kalau dia yang berbicara padaku tadi.
Kami mengobrol tadi, ya walaupun cuma sebentar sih. Ternyata dia sangat ramah. Aku heran, mengapa dia mendekati ku. Aku merasa ada yang aneh. Tapi, biarkanlah.
Aku yang dari tadi bengong di kasur, melihat ke arah balkon kamarku. Aku beranjak dari kasur ke balkon ku. Di balkon, aku melihat sebrang balkon kamarku, ya balkon tetangga ku yang kosong.
Rumah tersebut memang sudah lama tidak ditempati. Tapi, malam ini aku lihat ada yang aneh. Lampu menyala dari dalam rumah itu, dan didepan rumah nya terlihat ada 3 mobil yang terparkir. Aku berfikir sejenak dan, 'apakah itu tetangga baru?' gumamku.
Kulihat kamar di sebrang balkon, dan kamar tersebut lampunya menyala. Aku harap yang menempati kamar tersebut adalah orang yang baik dan yang tidak aku kenal. Syukur syukur anak kecil, hehe.
Aku mulai kedinginan akibat angin di malam ini. Aku kembali kekamar dan kupikir ini waktunya dinner.
"Alexa kau mau makan apa?" maid yang sedang membereskan ruang tv di bawah tangga menanyaiku. "Ahh aku mau makan spagetti saja." sambil menuruni tangga aku pergi ke ruang makan.
Tak lama, maid menyiapkan ku spagetti. Aku selalu makan sendiri. Huu sedih. Setelah makan aku mulai bertanya ke kepala pelayan, Mr. Houston, mengenai tetangga baru di ruang makan.
"Mr. Houston apakah kau tau mengenai rumah sebelah? Setau ku rumah itu kosong, tapi mengapa tadi kulihat lampu yang menyala dirumah tersebut?" aku menanyakan dengan tampang kepo ku.
"Ahh iya, saya baru ingin mengasih tau Alexa. Bahwa kita punya tetangga baru. Aku mencari informasi keluarga tersebut. Mereka sekeluarga tepatnya keluarga Chance. Mempunyai 3 orang anak, saya tidak tau namanya siapa saja. Tapi kepala keluarga tsb, bernama Scott Chance." Mr. Houston menjelaskannya dengan jelas.
"Ohh baiklah terimakasih atas penjelasan mu." aku memberikan senyumku ke Mr. Houston. Dia pun membalasnya. Aku pergi ke kamarku dan belajar di meja belajar ku.
Aku masih memikirkan penjelasan Mr. Houston. 'Chance' kurasa nama keluarga itu, yang mempengaruhi pikiran ku sekarang. Seperti sudah mendengar nama keluarga itu, tapi, aku tidak ingat. Hmm sudahlah.
***
"Alexaaa kau tadi kemana? Kok aku tidak melihat mu di bis?" Cony menanyakan hal itu, aku yang lagi mengambil buku di lokerku membalikkan badanku ke arah Cony.
"Sorry yaa tadi aku diantar, aku padahal sudah menolak, tapi Mr. Houston memaksaku agar aku tidak telat. Karena tadi aku bangun telat" aku menjelaskannya ke Cony, aku memang tadi bangun telat.
"Yasudah deh, tapi untung kau tidak telat. Ehh aku mau minta pendapat mu nih, nanti ya istirahat, oke?" aku hanya menganggukan kepala ku.
Aku berjalan kekelas bersama Cony. Di perjalanan kekelas aku di pandang aneh oleh siswa sekitar. Aku hanya berjalan tidak menanggapi mereka.
Sampai saat di depan kelas, aku di jegat oleh beberapa siswa perempuan. Cony berhasil masuk, karena ia berjalan mendahului ku. "A-apa yang kalian inginkan?" aku mengatakannya sambil menundukkan wajahku.
Terlihat di dalam kelas Cony, ingin meraih tangan ku, namun dia juga di cegah oleh beberapa siswa lain.
"We're just want you to leave!" one of them said that. They're looks very angry. Itu membuat ku takut. "Why?" aku mengatakannya dengan kepala ku menunduk. Aku tidak berani menatap mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl
FanfictionThis Story is a bit Strange And This is just a Fanfiction from Me Synopsis: Hari hari membosankan bagi seorang Nerd, tapi aku akan mengubahnya menjadi hari hari yang tidak akan terlupakan. -Alexa Slavokia- Highest rank on Fanfiction story : #32 Than...